Ketika mendengar kata "riset", hal yang terpikiran oleh saya selalu berkaitan dengan hal-hal yang bersifat ilmiah, rumit dan berat. Meskipun dalam menulis saya juga sering melakukan riset untuk memperoleh data yang dapat dipertanggung jawabkan. Namun secara umum, saya melihat riset sebagai suatu penelitian mendalam secara sistematis.Â
Layaknya pepatah "Tak kenal maka tak sayang". Ketika saya melihat riset lebih dekat lagi, ternyata ada banyak persepsi baru yang muncul di benak saya. Yaitu menarik, menginspirasi, inovasi, solusi, kreativitas, masa depan dan juga keberlangsungan alam.Â
Kata terakhir adalah yang terpenting. Karena saya menyadari bahwa riset dan teknologi telah membawa kita pada kemajuan peradaban namun juga sekaligus potensi kerusakan lingkungan.Â
Tidak salah bahwa tahun ini Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggelar acara INARI EXPO 2022 pada tanggal 27-30 Oktober 2022 dengan tema Digital, Blue & Green Economy: Riset dan Inovasi untuk Kedaulatan Pangan dan Energi".
DIGITAL, BLUE & GREEN ECONOMYÂ
Tema ini dipilih BRIN untuk mendorong riset dan inovasi guna mewujudkan ekonomi yang berbasis digital, berwawasan lingkungan, dan memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki Indonesia. Tentunya dengan memperhatikan kelestarian alam (green) dan juga laut (blue).Â
Dalam event yang diikuti oleh 239 peserta dari ASEAN dan India ini banyak ditampilkan karya anak bangsa dan inovasi di negara-negara ASEAN dan India yang mendukung keberlanjutan alam demi kedaulatan pangan dan juga energi.Â
PELAJAR DAN PEMUDAÂ