Memang banyak orang memiliki apartemen hanya sebagai aset. Tidak benar-benar ditinggali, dan hanya menyewakan unit melalui agen. Praktik seperti ini terjadi di banyak apartemen kelas menengah.
Menyewakan unit apartemen dengan sistem bulanan memang tidak mudah, sedangkan untuk sewa harian layaknya hotel, persaingannya berat, karena lokasi apartemen seperti ini biasanya tidak di pusat bisnis atau perkantoran, cenderung agak pinggiran.
Lalu siapa yang bisa menjadi target pasar utama sewanya? Anda pasti bisa menjawab. Ya.. mereka yang membutuhkan SEWA TRANSIT.Â
Menyewakan Unit Apartemen
Pada saat membeli apartemen, saya sudah menargetkan hanya akan menghuni apartemen maksimal 5 tahun. Selanjutnya akan saya sewakan melalui agen atau langsung menjualnya.
Setelah saya mengetahui kenyataan bahwa akan ada peluang besar apartemen saya hanya akan digunakan sebagai lokasi praktik tindak asusila, maka saya mengurungkan menyewakan melalui agen.
Saya memilih menyewakannya tanpa perantara dengan sistem pembayaran awal minimal 3 bulan pertama. Karena tanpa perantara, maka saya pun dapat leluasa dalam menyeleksi calon penyewa unit saya.
Tidak mudah, saya harus menunggu setengah tahun untuk akhirnya mendapatkan penyewa unit. Berbeda dengan bila kita menyewakan melalui agen, maka sejak serah terima kunci pun kita langsung dapat menghasilkan uang.
Bagi saya, memiliki aset bukan hanya tentang bagaimana menghasilkan uang dari aset tersebut. Tetapi juga tentang keberkahan dari uang yang saya dapatkan dari aset tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H