Namun biaya yang cukup mahal, membuatku berhenti melakukan perawatan di sana. Selain itu, karena jerawatku sering dipencet paksa saat facial, akibatnya banyak bekas bopeng di wajahku.Â
Aku harus melalui proses dermabrasi yang mengikis lapisan kulit wajah selama beberapa kali untuk bisa mengurangi bopeng itu.
Sebenarnya aku cukup menyesal dengan bekas bopeng itu.
Cream Berbahaya
Masa berikutnya yang menjamur adalah banyaknya cream berbahaya yang bertebaran di marketplace. Aku pun pernah mencobanya selama beberapa bulan.
Hasilnya terasa sangat menggiurkan. Bagaimana tidak, dalam waktu 2 minggu saja, kulitku jadi putih, bersih, bersinar, dan bebas jerawat. Kala itu, keluar rumah tanpa make up pun aku berani, karena memang wajahku mulus sekali.
Namun setelah aku membaca banyak artikel tentang cream berbahaya, yang memalsukan kode BPOM dan berbagai ciri-cirinya, maka aku menghentikan penggunaan krim-krim itu.
Berat memang. Apalagi melihat wajahku mulai berjerawat lagi setelah menghentikan pemakaian.
Hormon Tak Seimbang
Aku terus banyak membaca artikel tentang perawatan jerawat. Juga berbagai konten di youtube dan media sosial. Akhirnya aku sadar.
"Aku salah melakukan perawatan wajah yang penuh jerawat."