Mohon tunggu...
melisa emeraldina
melisa emeraldina Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis untuk Berbagi Pengalaman

"Butuh sebuah keberanian untuk memulai sesuatu, dan butuh jiwa yang kuat untuk menyelesaikannya." - Jessica N.S. Yourko

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kejengkelan Istri Soal Baju Suami

22 September 2021   20:43 Diperbarui: 22 September 2021   20:53 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pakaian suami (Pexel/Zuarav)

Hari ini saya ingin bercerita tentang baju suami yang menjengkelkan. Entah bajunya atau suaminya yang menjengkelkan. Tapi urusan baju ini selalu sukses bikin saya manyun.

"Ikhlas aja sih, ibadah lho rapiin baju suami..." kata dia.

"Tak semudah itu yaa... kalau setiap hari dan berulang kali bikin kesel juga..."jawabku.

Yah... namanya berumah tangga, ada saja percikan-percikan yang menjadi bumbu. Ini bukan masalah besar kok.. tentu bukan masalah besar.

Tapi untuk para Bapak-bapak, saya ingin mewakili para Istri se Indonesia untuk mengungkapkan protes kami akan beberapa hal yang sering dilakukan para Bapak ini. 

Cara Mengambil Baju

Para Istri se-Indonesia pasti sebal dengan cara suami mengambil pakaian dari lemari yang hanya ditarik asal, dan membuat baju-baju lain terhambur keluar dari orbitnya. Istri harus mengulang mengambil pakaian dan melipatnya kembali. Baju yang sudah disetrika pun jadi lecek lagi.

Karena alasan ini saya tidak pernah menyeterika baju ketika dimasukkan ke lemari. Baju hanya akan diseterika saat akan dipakai.

Baju Sekali Pakai

"Baru aku pakai bentar kok, nggak keringetan tadi, jadi jangan di cuci dulu" kata dia.

Tapi kenyataannya  setiap pergi keluar sebentar selalu mengambil baju baru, lalu menggantung di rak gantungan pakaian. Satu, dua, tiga... kok jadi banyak ya.  

"Aku cuci deh!" kataku

"Jangan... nanti aku pakai... janji".

Tapi janji sekadar jani. Saya tunggu sampai seminggu, dua minggu masih tetap digantungan. Tidak juga dipakai lagi. Menyebalkan. Diam-diam saya cuci saja baju itu. Wangiii..

Begitu kering, langsung dipakainya lagi. Aarrrrggghhhh...

Beli Baju Baru Lalu Lupa

Tidak terhitung berapa baju baru yang suami yang dia beli tapi tidak segera dipakai. Bahkan beberapa bulan lalu saya menemukan lebih dari 5 baju yang masih di dalam plastik saat merapikan lemari. 

Alasan kenapa tidak dipakainya baju-baju tersebut, katanya karena terlalu bagus, bingung mau pakai kemana, atau karena masih banyak baju lain yang bagus. Itu hanya untuk stok cadangan kalau yang lama sudah buluk.

"Ini baju-baju mau dipakai apa enggak? Kalau nggak dipakai mending dikasih orang." ancamku.

"Aku punya ya baju kaya gini? Ini kapan ya belinya?" Dia pun sampai lupa kapan membeli atau mendapatkan baju itu.

Aku tidak suka perilaku menimbun barang. Bagi aku, tidak perlu membeli barang hanya untuk stok. Seharusnya kita membeli barang sesuai kebutuhan.

Cuci Kering Pakai

Ini adalah kebiasaan yang paling aku benci. Suamiku punya banyak sekali baju. Namun yang dipakai selalu yang itu lagi dan lagi. Begitu kering dan masuk lemari, besoknya sudah dipakai lagi.

Entah sengaja mencari gampang atau memang terlalu nyaman dengan baju tersebut. Dia selalu menggunkan baju yang itu-itu saja. Sampai ketika saya mau memasang fotonya di media sosial, saya baru sadar, kok bajunya yang dipakai yang itu-itu terus ya.

Baju Pergi Dipakai di Rumah

Ini juga salah satu hal yang membuat para istri kesal. Baju pergi, meski hanya kaos, sering dipakai di rumah, kadang dipakai buat tidur, kadang dipakai seharian saja di rumah.
Akhirnya saya ancam "Baju itu nggak boleh dipakai pergi lagi. Udah turun derajat jadi baju rumah."

Bukan tanpa alasan, aktivitas di rumah yang santai dan bebas membuat baju mudah kotor, melar dan terkena noda. Berbeda ketika kita pergi, kita pasti lebih menjaga sikap sehingga baju tidak mudah kotor dan bernoda.

*

Kebiasaan mana yang para Bapak-bapak di rumah juga sering lakukan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun