Mohon tunggu...
melisa emeraldina
melisa emeraldina Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis untuk Berbagi Pengalaman

"Butuh sebuah keberanian untuk memulai sesuatu, dan butuh jiwa yang kuat untuk menyelesaikannya." - Jessica N.S. Yourko

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Child Free, Keputusan Seorang Penakut

31 Agustus 2021   15:42 Diperbarui: 31 Agustus 2021   17:55 626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya sering merasa tidak setuju dengan orang tua saya. Saya sering marah pada keputusan atau aturan mereka. Tapi sampai sekarang saya tetap merasa bersyukur atas kasih sayang mereka. Ada yang akhirnya saya sadar bahwa saya salah, ada pula yang akhirnya mereka menyadari bahwa mereka salah. Kami sama belajar dari setiap masalah yang ada.

Memiliki anak atau tidak Allah akan selalu memberikan ujian pada kita.

Memilih Membiayai Anak yang Kurang Beruntung

Ini adalah perbuatan yang sangat mulia. Seorang yang saya kenal memiliki puluhan anak asuh. Tapi nyatanya dia tetap memiliki anak juga. 

Amal ibadahnya justru berlipat ganda, yaitu membesarkan anaknya, mendidik anaknya untuk menjadi orang yang mau berbagi sehingga akan semakin banyak manusia dermawan, dan membiayai anak yang kurang beruntung. Sehingga menurut saya tak perlu memutuskan untuk tak memiliki anak jika ingin membantu anak lain yang kurang beruntung.

Masalah Kesuburan

Masalah kesuburan bukan berarti memutuskan untuk childfree. Tetapi ikhlas menerima jalan yang telah digariskan Allah setelah berusaha memiliki keturunan. Jadi ini tidak dapat dikategorikan sebagai penganut childfree.

Mereka sejatinya orang-orang yang ingin memiliki keturunan namun Allah belum memberikan rejeki. Saya doakan untuk semua pejuang garis biru semoga Allah segera memberikan keturunan.

*


Bagaimana pun juga keputusan untuk child free adalah hak setiap orang. Dalam agama yang saya anut pun tak ada perintah untuk memiliki anak, juga tak ada larangan untuk tak memiliki anak.

Bagi saya anak adalah rejeki yang harus disyukuri. Masak ditolak atau dihindari. Hehehe..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun