Mohon tunggu...
melisa emeraldina
melisa emeraldina Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis untuk Berbagi Pengalaman

"Butuh sebuah keberanian untuk memulai sesuatu, dan butuh jiwa yang kuat untuk menyelesaikannya." - Jessica N.S. Yourko

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pemuda Berkarya Membangun Kampung Halaman

17 Juli 2021   07:17 Diperbarui: 17 Juli 2021   07:21 1137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Khitanan Masal di Aek Nabara Barumun, daerah  yang susah diakses dan jauh dari pusat pemerintahan (Dok.AMP)

Hasmar Lubis memandangi namanya di daftar atlet cabang olahraga tinju perwakilan Indonesia,untuk kejuaraan SEA GAMES 2021 di Vietnam mendatang.

Kejuaraan tingkat Nasional mapun Internasional bukan pertama kali diikutinya. Hasmar sudah pernah mendapat Juara I Nasional Piala Wakil Presiden tahun 2014, peringkat ke 8 Kejuaraan Tinju Dunia AIBA 2012 di Armenia dan Juara I Internasional Asia Tenggara 2018 di Sumatera Barat serta puluhan prestasi lainnya.

Pada PON 2021 yang akan dilaksanakan di Papua pada Bulan Oktober mendatang, dia juga akan bertanding. Namun bukan mewakili daerah asalnya. Sebelumnya dia telah mengajukan diri untuk dapat mewakili Provinsi Sumatera Utara, sayangnya daerah asalnya yaitu Kabupaten Padang Lawas tidak merespon upayanya. 

Dengan deretan prestasi sebagai petinju tingkat Nasional dan Internasional, Hasmar kecewa, dia hanya ingin diberdayakan sesuai prestasinya oleh pemerintah daerah kampung halamannya, dibantu untuk bisa diusulkan menjadi atlet PON sebagai perwakilan daerahnya. Namun nyatanya pemerintah Padang Lawas hanya bisa memberikan reward dengan mengangkatnya menjadi tenaga keamanan atau satpam di sebuah bank. 

Hasmar putus asa berharap, singkat cerita dia akhirnya menjadi daftar atlet yang bertanding dalam PON mewakili Provinsi DKI Jakarta. Syukur pemerintah DKI Jakarta menerima dan mendukungnya. 

Hasmar lahir di Sibuhuan, Kabupaten Padang Lawas. Kalau Anda belum tahu, Padang Lawas bukan bagian dari Kota Padang. Tidak pula terletak di Sumatera Barat. Kabupaten ini terletak di Sumatera Utara. Penduduknya bukan Suku Minang, melainkan suku Mandailing, bagian dari suku Batak.

Wilayah Kabupaten Padang Lawas (Sumber: Wikipedia)
Wilayah Kabupaten Padang Lawas (Sumber: Wikipedia)

Sebanyak 52 Desa dari total 304 desa di sana masuk data Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi dalam kategori Desa Sangat Tertinggal. Belum banyak orang di Indonesia yang bahkan pernah mendengar nama Kabupaten itu.

Saat kunjungan salah seorang Menteri di Sumatera Utara, Menteri tersebut bertanya "Dimana Padang Lawas itu?". Tampaknya Kabupaten ini belum nampak di peta.

Kabupaten Padang Lawas yang kerap disebut Palas, lahir pada 17 Juli 2007, setelah mekar dari Kabupaten Tapanuli Selatan. Menurut data BPS tahun 2020, luasan wilayahnya  3.892,74 km2 dan penduduknya berjumlah 281.239 jiwa.

Padang Lawas yang pusat pemerintahannya berada di Sibuhuan ini, sebagian besar wilayahnya terdiri dari perkebunan kelapa sawit, karet dan kopi. Tidak banyak pekerjaan tersedia disana. Lulus sekolah, pilihan pekerjaan hanya bekerja di kebun, bidang perikanan, peternakan, menjadi Tenaga Kerja Sukarela (TKS) di instansi Pemerintahan atau berdagang.

Ada lebih dari 9 ribu orang yang sudah mengenyam pendidikan di Universitas, namun apa yang akan dikerjakan disana? 

Lowongan kerja yang banyak tersedia, sebagai TKS saja. Mungkin supaya tidak harus mengikuti UMK Padang Lawas  yang besarnya Rp 2.7 Juta. Gaji TKS dibawah Rp 1 juta per bulan dirapel setiap 2 atau 3 bulan. Namanya juga tenaga sukarela.

Menurut data BPS lagi,  jumlah pengeluaran bulanan lebih dari 50% rumah tangga di Padang Lawas  adalah Rp 500 ribu hingga Rp 1 Juta.

Banyak pemuda yang akhirnya merantau, untuk mencari peruntungan kehidupan yang lebih baik, termasuk Hasmar.

Bangkitnya Pemuda Perantauan

Tepat 4 tahun yang lalu, yaitu pada 17 Juli 2017, sekelompok pemuda keturunan perantauan Padang Lawas meresmikan sebuah organisasi bernama Angkatan Muda Padang Lawas (AMP).

AMP saat menyerahkan SIM Gratis (Dok. AMP)
AMP saat menyerahkan SIM Gratis (Dok. AMP)

Mereka mengumpulkan pemuda pemudi perantauan Padang Lawas dan keturunan Padang Lawas dari seluruh Indonesia untuk bersatu membangun Padang Lawas. Organisasi ini dibentuk resmi berbadan hukum melalui Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM.

Mereka menyadari bahwa pembangunan Kabupaten Padang Lawas akan berat jika generasi pemudanya merantau semua. Sementara pemuda adalah agen penggerak kemajuan daerah, namun berjuang disana pun tidak banyak yang bisa dilakukan.

Khitanan Masal di Aek Nabara Barumun, daerah  yang susah diakses dan jauh dari pusat pemerintahan (Dok.AMP)
Khitanan Masal di Aek Nabara Barumun, daerah  yang susah diakses dan jauh dari pusat pemerintahan (Dok.AMP)

AMP memiliki slogan Habanggaon ni Palas yang dalam bahasa Indonesia artinya Kebanggaan Palas. Slogan ini dipilih para pendiri sebagai harapan, bahwa organisasi AMP bisa menjadi kebanggaan Kabupaten Padang lawas. Slogan ini juga menjadi motivasi bagi setiap anggotanya untuk terus mengejar prestasi dan memaksimalkan potensi untuk bisa menjadi kebanggaan bagi kampung halaman.

Organisasi AMP anggotanya terdiri dari pengacara, PNS, TNI, Polisi, konsultan hukum, auditor, notaris, arsitek, wirausahawan, jurnalis, dokter, perawat, guru, pegawai bank, akuntan, konsultan pajak, konsultan pertanian, pegawai swasta lainnya dan para mahasiswa. Bahkan puluhan anggotanya merupakan lulusan S2. Ada juga yang lulus dari luar negeri. Mereka bersedia mengabdikan diri untuk bersama membangun Kabupaten Padang Lawas sesuai bidang dan kompetensi masing-masing.

Sudah lebih dari 400 pemuda tersebar di seluruh wilayah Indonesia yang telah bergabung. AMP masih terus mengajak para pemuda lainnya untuk bergabung. 

AMP saat adakan santunan anak yatim (Dok.AMP)
AMP saat adakan santunan anak yatim (Dok.AMP)

Irfan Kamil Siregar, ketua dan pencetusnya menyadari bahwa pemuda perantauan Palas bisa menjadi kekuatan besar jika bersatu dan ingat pada kampung halamannya. Dia mengajak mereka untuk berusaha membangun kampung halaman Padang Lawas tanpa dana dan fasilitas Pemerintah. Irfan menegaskan bahwa  organisasi ini mengajak pemuda untuk berkorban dan berkontribusi untuk memajukan kampung halaman sesuai kemampuan. Jika dana masih dari Pemerintah, yang mana juga berasal dari rakyat, maka organisasi ini tidak lebih sebagai fasilitator saja, menurutnya.

Hingga saat ini AMP sudah melaksanakan khitanan masal, mudik gratis bagi pemuda perantauan, beasiswa untuk anak berprestasi, berbagi beras 500kg dan kebutuhan bahan pokok, pembagian ribuan bibit ikan, membantu korban bencana alam, membantu memfasilitasi dan mendanai pembuatan SIM gratis bagi sopir angkutan umum, bantuan untuk Panti Jompo, santunan anak yatim, bantuan dana pembinaan UKM untuk pelaku usaha kecil dan banyak kegiatan lainnya.

Pemberian Bibit Ikan di 4 wilayah Palas (Dok. AMP)
Pemberian Bibit Ikan di 4 wilayah Palas (Dok. AMP)

AMP melalui salah satu anggotanya yang bekerja di Kementerian juga membantu mengusulkan diundangnya perwakilan dari pemerintah Kabupaten Padang Lawas dalam kegiatan sosialisasi program, yang pada akhirnya Kabupaten Padang Lawas juga mendapat alokasi bantuan dari Kementerian tersebut pada tahun 2020.

Pada tahun 2019, organisasi ini juga mengumpulkan para anggota yang bekerja sebagai pengacara dan membentuk Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Hatigoran AMP yang diketuai oleh Hendy Rizki Hasibuan. LBH ini dibentuk untuk memberikan bantuan perlindungan hukum bagi anggota AMP dan masyarakat Padang Lawas yang membutuhkan secara gratis dan tuntas. LBH Hatigoran sudah pernah membantu sengketa waris, sengketa tanah, kasus penipuan serta memberikan banyak wadah konsultasi hukum bagi masyarakat.

Pembentukan LBH Hatigoran (Dok.AMP)
Pembentukan LBH Hatigoran (Dok.AMP)

Bagi para anggotanya, AMP juga mendukung dan memfasilitasi berbagai kegiatan dan pemberdayaan minat bakat anggota. Diantaranya adalah kelompok tari "Marsaulina Hasian" yang berhasil menjadi juara I pada Kejuaraan Malam Pagelaran Budaya Kabupaten Padang Lawas dan tampil di Pekan Raya Sumatera Utara pada 2019.
Pada Juni 2019, AMP juga mendukung dan memfasilitasi Siti Asriani Harahap, salah satu anggota AMP  menjadi perwakilan Padang Lawas untuk ajang Pemilihan Putri Pariwisata Provinsi Sumatera Utara.

AMP menyadari banyak potensi pemuda asal Padang Lawas yang dapat diasah dan mengangkat nama Kabupaten Padang Lawas. Sebut saja Haris Fadillah Siregar, yang merupakan pemuda asal Palas juga berhasil menjadi salah satu atlet Asian Games 2018, untuk cabang olahraga hoki.

Sebagai upaya memajukan bakat pemuda, Hasmar Lubis bersama AMP juga membangun Hasmar Lubis Boxing Camp untuk mengajak para anak-anak dan pemuda Padang Lawas untuk berlatih tinju di Sibuhuan. Sudah ada sekitar 20 anak dan pemuda yang bergabung.

Bantuan pendidikan (Dok AMP)
Bantuan pendidikan (Dok AMP)

Irfan - Ketua AMP, meyakini ada banyak bibit-bibit lainnya yang bisa menjadi sukses dari Padang Lawas yang terganjal ekonomi, dukungan pemerintah maupun akses. Bagaimana tidak, 34% permukaan jalan di Padang Lawas rusak, 36% -nya lagi rusak berat. Butuh waktu 6 jam untuk masyarakat Padang Lawas untuk mencapai Kota besar terdekat, yaitu Pekanbaru. Bila ingin menuju ke Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara, yaitu Medan, maka dibutuhkan waktu paling cepat 12 jam.

Berdasarkan rilis berita sumutprov.go.id, Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi saat kunjungannya di Kabupaten Padang Lawas  pada Juni 2021 lalu, berencana membangun jalur trans Padang Lawas-Mandailing Natal agar menjadi lebih cepat. Yaitu awalnya 6 jam perjalanan, menjadi 1.5 jam perjalanan.

Namun menurut Irfan, jalan yang tidak kalah penting untuk diperbaiki adalah jalan  yang menghubungkan Sibuhuan ke Padang Sidempuan dan jalan yang menghubungkan Padang Lawas dengan Pekan Baru. Kedua daerah tersebut bukan hanya lebih maju secara perekonomian, tetapi juga dekat dengan akses bandara. Tentu akan mempercepat akses masuk barang, mempermudah perekonomian masyarakat, mempermudah akses pendidikan juga akses kesehatan yang lebih baik. Maklum, Padang Lawas hanya memiliki 2 Rumah Sakit, itupun belum maksimal layanannya. Sehingga masyarakat banyak yang harus dirujuk ke Rumah Sakit di daerah lain.

Bantuan AMP warga Padang Lawas yang sakit Tumor di RS. Adam Malik, Medan (Dok. AMP)
Bantuan AMP warga Padang Lawas yang sakit Tumor di RS. Adam Malik, Medan (Dok. AMP)

Hingga pada hari ini, di usianya ke 14, sekitar 21 ribu masyarakat Padang Lawas dalam kategori fakir miskin. Tidak ada gunanya jika pemuda hanya bersikap prihatin. AMP yang juga berusia 4 tahun pada hari ini, mengajak Pemuda Padang Lawas untuk bersama "Berkarya dan Berjaya Bersama AMP Demi Kampung Halaman", dengan kompetensi masing-masing untuk memajukan Padang Lawas.

Selamat Ulang Tahun ke 14 Kabupaten Padang Lawas! 

Selamat Ulang Tahun ke 4 AMP! Habanggaon ni Palas!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun