Suamiku telah memiliki gelar adat sejak berumur 7 tahun, ketika Opungnya meninggal. Menurut kepercayaan, sebelum 40 hari meninggal, maka tondi (jiwa) Opungnya masih ada di dunia. Maka Opung berpesan agar gelar adat tersebut segera dipindahkan. Suamiku bergelar Sutan Panusunan Humala Barumun, artinya Pangeran Pemimpin Bermahkota dari Barumun.
Aku pun mendapat gelar adat yang merupakan gelar pasangan dari Sutan Panusunan Humala Barumun. Gelar itu sebelumnya disandang Nenek dari suamiku.Â
Aku mendapat gelar Namora Suri Pardomuan, artinya Putri yang Mempertemukan.
Kami duduk diatas permadani 7 lapis berwarna warni. Kami berdua dan para peserta upacara adat Manabalkan Gelar Adat  yang terdiri dari Pemangku Adat, Dalihan Natolu dan perwakilan marga lainnya duduk melingkar. Di depan kami disajikan tumpeng nasi kuning beserta lauk pauknya. Sesuai adat kami akan mengambil 1 buah telur dan makan hingga kuning telurnya.
Selepas itu, dilakukan Mangupa, yaitu penyampaian doa, petuah dan harapan dari para Hatobangon dan keluarga.
"Horas! Horas! Horas!" pekik para tamu, ketika upacara adat selesai dilakukan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H