Kerlap-kerlip Bumiku
Â
Hari ini matahari hanya muncul tak lebih dari sepuluh jam
Cuaca tak mendukung untuk bumi berbahagia
Bumi kini lebih sering ditangisi oleh langit
Yang enggan unutk berpisah walau sekejap saja
Â
Akhirnya malam pun tiba
Bumi masih bersedih
Berapa sudah kini usianya?
Tak lagi jari dapat menghitung
Kecuali jika ia mengganti satuannya
Â
Makin gelap bumi makin terang oleh cahaya kuning dan merah
Bagi kami yang sudah tak jernih memandang
Terlihat seperti kerlap-kerlip
Bahkan seperti glitter
Â
Makin tua makin banyak cahaya bahkan lain warna
Seberapa usang sudah bumi kita?
Tak seindah dulu lagi
Sekarang lebih banyak pemalsuan di kulit-kulit bumi
Â
Mati rasa
Namun sakit
Bagaimana itu dokter?
Begitu jerit bumi
Â
Lagi bumi masih berduka
Wilayahnya terbelah oleh kebencian
Bersatu padu hanya formalitas saja
Pertengkaran kecil milyaran jumlahnya
Â
Sudah ya
Biarkan bumi beristirahat
Di sisa-sisa lampu yang masih menyala
Biar kalau sudah padam tak akan ada duka
Begitu bumi tiada kita sama-sama tiada
Â
Langit, 8 April 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H