Mohon tunggu...
Gadget

3 Hal Penting dari Media Sosial Bagi Jurnalisme

7 Oktober 2018   15:57 Diperbarui: 7 Oktober 2018   16:20 580
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi oleh Schools.com


Media sosial memiliki peran penting sebagai salah satu sumber informasi, mendistribusikan berita, mendapatkan khalayak baru dan menunjukkan kredibilitas dari media berita. Namun, media sosial juga memberikan tantangan dalam verifikasi, objektifitas dan profesionalitas pekerja media.

Sebagai generasi milenial, internet dan media sosial menjadi kebutuhan utama bagi masyarakat dan terkhusus para jurnalis. Internet membuat masyarakat terlibat lebih aktif dalam mengolah berita dan peristiwa dengan observasi, seleksi, interpretasi, dll.

Media sosial sendiri adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada sebuah aktivitas, software, atau platform media yang memiliki elemen sosial (Donath, 2004 dalam Saipera, 2012). Namun media sosial juga terdefinisikan sebagai karakteristik dari partisipasi, keterbukaan, percakapan, komunitas dan hubungan. Alat atau layanan yang termasuk dalam media sosial adalah blog, wiki, media share service, dan social networking sites.

Platform media sosial memberikan ruang bagi penggunanya untuk membagikan konten berupa status, link, foto dan video. Media sosial menjadi sebuah ruang publik yang saling terhubung dan penggunanya saling membagikan konten, berdiskusi dan berkontribusi dalam sebuah berita dan merubah arus media sesuai dengan keinginan khalayak.

Teknologi digital dan media sosial membuat adanya partisipasi lebih dari masyarakat dalam produksi media dan berita. Khalayak media dapat mengambil bagian dalam mengumpulkan, menganalisis dan mendistribusikan berita. Contohnya dengan adanya citizen journalism, user-generated content, dan participatory journalism.

A. PERAN MEDIA SOSIAL DALAM JURNALISME

  • Mengumpulkan berita
    Internet dan media sosial menjadi salah satu sumber bagi jurnalis dalam mencari dan mengumpulkan informasi untuk menjadi sebuah berita. Dapat berupa foto, video atau tulisan dari saksi mata yang berada di lokasi.

    Selain sebagai sumber informasi, media sosial juga menjadi sensor yang memberikan peringatan akan adanya sebuah peristiwa dan memberikan data yang up to date mengenai peristiwa tersebut (Twitter).

    Media sosial dapat juga mengisi news vacuum yang biasanya terjadi setelah sebuah peristiwa terjadi dikarenakan para jurnalis belum hadir di lokasi tersebut. Biasanya terjadi pada peristiwa bencana alam (gempa Haiti pada 2010) dan serangan teror (serangan teror di Mumbai pada 2008).   

  • Melaporkan berita
    Dalam melaporkan berita, media sosial menjadi alat untuk mengembangkan distribusi berita yang cepat, beragam dan tidak terikat jarak. Media sosial yang biasanya digunakan adalah Twitter dan Facebook. Berita yang dilaporkan biasanya dalam bentuk potongan-potongan yang real time, mengkombinasikan observasi, impressions dan hal-hal yang terjadi di balik peristiwa tersebut.

    Berita tradisional juga berkembang dengan adanya fitur live blog atau live page. Media berita tidak lagi dapat memonopoli berita, sehingga mereka lebih mengkurasi berita-berita yang ada. Jurnalis menunjukkan proses berita terkonstruksi dengan sebuah siklus dari pelaporan, pemilihan, dan verifikasi berita.

  • Merekomendasikan berita
    Media sosial menjadi cara baru bagi media untuk mempromosikan konten, menaikkan konsumen dan membangun brand loyalty. Hal ini dilakukan dengan cara membagikan headline dan link berita dari laman mereka di media sosial.

    Khalayak kini dapat menjadi agen iklan berita dari sebuah media dengan menjadi editor berita bagi lingkup pergaulannya. Khalayak dapat merekomendasikan berita, foto, video yang menarik bagi keluarga dan teman-temannya.

B. TANTANGAN BAGI ETIKA DAN EDITORIAL

  • Proses verifikasi
    Kecepatan yang dimiliki media sosial menjadi tantangan tersendiri bagi media berita. Dilema yang terjadi adalah antara menjadi yang pertama atau menjadi yang paling benar. Namun hal yang paling penting adalah verifikasi dari setiap informasi yang ada daripada kecepatan. Dikarenakan hal ini mempengaruhi kredibilitas dan reputasi mereka.
  • Interpretasi objektifitas
    Adanya media sosial membuat jurnalis dapat mengekspresikan pendapat dan ide mereka. Terdapat beberapa aturan yang dimiliki setiap media berita untuk mengatur perilaku jurnalisnya dalam menggunakan media sosial. Hal ini berguna untuk menjaga reputasi setiap jurnalisnya dan kredibilitas yang dimiliki media berita tempat mereka bernaung
  • Keseimbangan antara profesionalitas dan personal
    Belum ada garis pembeda yang jelas dalam berperilaku secara profesional maupun personal di media sosial. Sehingga memunculkan banyak pertanyaan mengenai hal-hal yang harus menjadi konsumsi publik dan hal yang harus disimpan sebagai privasi (Saipera, 2012).

Dapat disimpulkan bahwa media sosial memiliki peran penting dalam dunia jurnalisme masa kini. Namun peran media tetap tidak tergantikan oleh media sosial dan media konvensional tidak dapat menolak kehadiran media sosial. Oleh sebab itu, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan media berita dalam menggunakan media sosial.

C. HAL PENTING DALAM MENGGUNAKAN MEDIA SOSIAL

Dari penelitian yang dilakukan Jason Hohmann (2010), ia memberikan beberapa hal yang perlu diperhatikan media berita dan jurnalis dalam menggunakan media sosial.

  • Media berita perlu mempertimbangkan hal-hal yang pantas untuk disampaikan kepada khalayak.
  • Media berita dapat berinteraksi dengan khalayak, namun harus tetap mementingkan kredibilitas
  • Lebih baik melaporkan keseluruhan berita di laman media berita masing-masing daripada di media sosial dengan cara membagikan link mengenai berita tersebut.
  • Media berita harus memiliki alasan yang jelas dalam mengunggah sesuatu maupun melakukan retweet atau likes agar menghindari terjadinya konflik.
  • Media berita harus memverifikasi informasi yang didapat dari media sosial sebelum melaporkannya pada khalayak.
  • Dalam mendapatkan informasi, jurnalis dan media berita harus dengan transparan menjelaskan identitasnya.
  • Media berita harus transparan dan segera mengkoreksi kesalahan yang dilakukan (Hohmann, 2010).

Dilihat dari penelitian mengenai hubungan media berita dan media sosial yang dilakukan oleh Griessner (2012), alasan utama media berita menggunakan media sosial adalah untuk mengumpulkan berita. Selain itu, media sosial juga digunakan untuk mendistribusikan berita dan mendapatkan khalayak baru. Media sosial juga menunjukan kredibilitas dari media tersebut.

Informasi dan komunikasi yang dilakukan di media sosial dapat berupa satu arah maupun dua arah. Ada beberapa media berita yang menekankan interaktifitas, namun ada pula media yang cenderung satu arah, contohnya Reuters. Terlepas dari format distribusi yang berbeda, nilai berita yang disampaikan tidak berubah.

Kesuksesan dari penggunaan media sosial dapat dilihat dari jumlah pengikut akun mereka, perhatian terhadap media tersebut dan interaksi yang terjadi. Namun yang paling penting adalah hal yang media berita besar dapat capai dan hal yang pasar kecil dapat berikan bagi media. Kesuksesan dapat diukur dengan baik apabila sebelumnya tujuan sudah ditentukan dengan baik.

Selain peran-peran tersebut, media sosial memberikan gambaran yang baik mengenai hal yang dipikirkan khalayak dan hal yang dapat diberikan sebagai bentuk kontribusi dalam proses jurnalistik. Khalayak dapat menjadi musuh dalam hal penyedia berita, namun juga dapat menjadi kesempatan untuk memperkaya sebuah berita (Griessner, 2012).

"In a networked world, there no longer is the 'journalist,' 'audience,' and 'source.' There is only 'us'" - J.B. Singer, 2008 dalam Saipera, 2012

Ilustrasi oleh Schools.com
Ilustrasi oleh Schools.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun