Mohon tunggu...
Inovasi

Jurnalisme Masa Depan, Kuratif dan Kolaboratif

19 September 2018   09:42 Diperbarui: 19 September 2018   10:24 1011
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terdapat 2 cara dalam melaporkan berita di masa ini, yaitu:

  • Curative Journalism: cara ini dilakukan dengan mengumpulkan berita-berita dari sumber lain, lalu mengolahnyadan menempatkannya di satu tempat, sehingga pembaca dapat mengaksesnya dengan konten yang sudah terspesifikasi. Konsep kurasi ini bukanlah konsep baru, karena kurasi merupakan salah satu kemampuan utama yang harus dimiliki oleh editor dari kantor berita pada umumnya. Cara ini membawa evolusi pada para jurnalis yang didukung dengan perkembangan media sosial dan teknologi. Dibutuhkan kurator terpercaya dan standar serta alat yang tepat untuk mengembangkan kurator jurnalis. Contoh dari curative journalism adalah Beritagar
  • Hyperlocalisation Journalism: cara pelaporan berita ini menghasilkan berita mengenai peristiwa yang terjadi di daerah tertentu dan ditujukan untuk komunitas dan masyarakat pada daerah tersebut. Namun konten dalam berita dapat ditulis oleh orang yang bukan bagian dari komunitas itu. Alat yang dapat mendukung cara ini adalah media sosial, blog, WikiCity Guide, dll. Contoh dari Hyperlocalisation Journalism adalah koran lokal seperti Tribun Jogja dan Radar Depok

Penulisan dan penyebaran berita akan terfokus pada kuratif dan kolaborasi. Dengan kuratif, berita-berita dari berbagai media akan dijadikan satu membentuk sebuah berita yang utuh. Sedangkan kolaborasi akan membuat banyak kantor berita berkontribusi dalam berbagai bagian untuk membentuk sebuah berita. Hal ini akan mengurangi polusi di internet dengan banyaknya berita yang muncul namun dengan konten dan isi yang hampir sama.

Pada jurnalisme masa depan, cara menyebarkan berita juga berbeda dari masa sebelumnya. Munculnya News Aggregator, yaitu semua laman yang mengumpulkan berita-berita yang ada dari laman lain namun tidak mengolahnya. Berita yang akan ditampilkan berupa berita terkini dari berbagai daerah dan berbagai sumber serta user-centric. Contoh dari News Aggregator adalah LINE TODAY.

Kantor berita akan lebih terbuka dari sebelumnya. Kantor berita akan saling terkoneksi, diakui oleh dunia, transparan, terbuka pada perubahan, dan menghasilkan eksperimen dan pengalaman baru dalam membaca berita. Cara kerja dari kantor berita ini adalah editor akan memilih topik tertentu yang akan diangkat kemudian menghubungi jurnalis yang ada. Selain itu editor juga akan menghubungi jurnalis lain dan citizen journalist atau menghubungi saksi mata terkait topik tersebut. Hal ini dilakukan untuk menambah informasi, konten dan interview sehingga berita dapat semakin menarik. Selain itu, editor juga dapat langsung menulis berita sesuai topik yang dipilih dengan mengkurasi sumber-sumber media sosial ataupun kanal berita lain. Semua orang dapat membuat kantor berita ini terlepas dari jarak geografis.

Tren terbaru yang ada di masa ini adalah berita dapat memiliki berbagai bentuk dan disebarkan melalui berbagai media berbeda. Jurnalis harus memiliki kemampuan lebih daripada sekedar menulis berita. Jurnalis harus dapat menulis berita singkat untuk website, menulis berita investigasi yang panjang, melaporkan berita untuk stasiun TV, merekam video, membuat podcast, dll. Jurnalis yang memiliki kemampuan ini disebut backpack journalist. Hal ini harus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan khalayak yang ingin serba mudah dalam mengakses berita dan mendapatkan semua berita dari satu sumber.

Berbagai kemunculan dan cara-cara baru pada jurnalisme masa depan tentu membawa banyak dampak bagi industri jurnalistik. Terdapat 3 dampak yang timbul, yaitu:

  • Model bisnis baru (Crowd-funded journalism, Tempo Investigasi).
  • Media tradisional seperti koran akan lebih spesifik sehingga harganya akan lebih murah. Majalah akan terus ada karena kontennya yang spesifik. Sementara televisi akan menerima video yang diambil menggunakan smartphone sehingga tidak diperlukan keahlian khusus dalam mengambil video. 
  • Kantor berita akan menghasilkan satu berita namun dengan berbagai bentuk untuk dipublikasikan ke berbagai media dan dikonsumsi oleh berbagai segmen khalayak di waktu yang berbeda-beda. Organisasi berita akan lebih terbuka dan terintergrasi penuh.

“We'll no doubt see a change in the mix of whether news is produced by the professional, the pro-am, or the random passer-by who happens to be at the right place at the right time once with a cameraphone. From chronicle to broadside, from broadsheet to iPhone app, the format and delivery of news has always changed as a result of technological change and innovation, but the basic human behaviour of wanting to uncover, tell, and share stories of common interest always remains. - Martin Belam, Information Architect, Guardian.co.uk

Ilustrasi oleh Pablo M. Ramirez (https://www.pdviz.com/the-newsroom-of-the-future)
Ilustrasi oleh Pablo M. Ramirez (https://www.pdviz.com/the-newsroom-of-the-future)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun