Mohon tunggu...
Pendidikan

Media Baru dan 6 Karakteristiknya dalam Teknologi Baru

20 Agustus 2018   19:51 Diperbarui: 12 September 2018   07:12 931
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image result for new media

 ‘Media baru’ memiliki banyak arti sesuai dengan perubahan yang terjadi di masyarakat, yaitu:
a. Pengalaman tekstual baru
b. Cara baru menyuguhkan dunia
c. Hubungan baru antara subjek dan teknologi media
d. Pengalaman baru dari hubungan antara embodiment, identitas dan komunitas
e. Konsep baru dari hubungan biologis tubuh dan media teknologi

Beberapa arti di atas dapat disimpulkan bahwa kita menghadapi pembangunan teknologi besar yang termediasi dari produk-produk yang ada di sekitar kita, seperti:
a. Komunikasi yang termediasi komputer (e-mail, chat room, forum, world wide web, blog, dll.)
b. Cara baru distribusi dan konsumsi (world wide web, CD, DVD, podcast, platform untuk permainan komputer)
c. Virtual ‘realities’
d. Transformasi besar dan dislokasi dari media yang sudah ada

The characteristic of new media: some defining concepts

Dalam media baru terdapat beberapa konsep yang mendefinisi karakter dari media baru, yaitu digital, interactive, hypertextual, virtual, networked, dan simulated.

a. Digital
Di media digital seluruh proses input data dikonversi menjadi angka desimal matematika, kemudian diproses dan disimpan lalu menjadi output seperti di sumber online, keping digital, memory drives, atau sebagai ‘hard copy’. Berbeda dengan analog yang seluruh input datanya dikonversi menjadi objek fisik lainnya. 

Media analog cenderung lebih permanen, sedangkan media digital lebih cenderung mengalami perubahan. Digitalisasi menciptakan kondisi menginput data dengan kuantitas besar, akses sangat cepat ke data tersebut dan perubahan yang tinggi dapat terjadi pada data tersebut. Namun prinsip ini tidak dapat terlepas dari kebutuhan nyata atau konsep ekonomi mengenai kelangkaan.

b. Interactivity
Interactivity ditambahkan ke dalam karakteristik media baru karena media baru menawarkan interaksi, sedangkan media lama menawarkan konsumsi pasif. Interaktif yang dimaksud adalah pengguna dapat secara langsung masuk dan merubah gambar dan teks yang ada. Mereka menjadi ‘user’, tidak lagi menjadi ‘viewer’ atau ‘reader’. Untuk dapat masuk dan melakukan perubahan pada database, pengguna harus memiliki seperangkat komputer lengkap dengan software pendukung.

Semakin besar database, semakin baik kesempatan yang dimiliki pengguna untuk memiliki pengalaman mengenai teks yang unik (text-based). Hal ini disebut hypertextual navigation atau extrative, salah satu paradigma dari interactivity. Sedangkan paradigma lainnya adalah immersive navigation. Immersive navigation adalah ketika kita berusaha mendapatkan data atau informasi untuk menavigasi representasi sebuah ruang atau simulasi 3D (visual and sensory pleasure dari eksplorasi spasial).

Selain itu, terdapat pula registrational interactivity, yaitu kesempatan new media text untuk memampukan pengguna mereka menambahkan teks dari mendaftarkan pesan mereka (aktivitas registrasi, mendaftar di suatu web, menuliskan nomor kartu kredit).

c. Hypertextual
Hypertextual adalah suatu hasil kerja yang dibuat dengan beberapa unit material, yang setiap unitnya membawa angka untuk berjalan ke unit lainnya. Pekerjaan ini adalah sebuah koneksi laman yang penggunanya dapat mengeksplornya dengan menggunakan alat navigasi dengan desain tertentu Setiap ‘node’ atau unit dalam laman memiliki angka untuk masuk dan keluar atau links.

Teks pada hypertext bersifat non-sekuensial atau multilinear, sehingga pembaca tidak harus membaca sesuai dengan urutan tertentu. Pengetahuan berdasarkan sistem buku mulai tergeser dengan adanya search engine. Hal ini mengembalikan karya-karya marginal dalam sejarah literatur yang mencoba menentang prinsip teks linear.

d. Networked
Konsumsi media pada zaman sekarang lebih mudah dan dapat dilakukan dimana saja. Produk komunikasi menjadi kebutuhan utama dan produksinya cenderung tersentralisasi oleh media-media tertentu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun