New media: do we know what they are?
Kata media sering kali merujuk pada institusi yang bergerak di berbagai macam bidang seperti fotografi, periklanan, broadcasting, dll serta produk-produk yang mereka hasilkan (media komunikasi). Namun pada zaman sekarang, cara yang dilakukan masyarakat untuk mengkonsumsi media mulai berubah.
Masyarakat yang dulunya berperan sebagai konsumen, sekarang dapat menjadi produsen, contohnya seperti citizen journalist. Media saat ini tidak lagi dikontrol oleh sekelompok orang maupun negara. Perubahan bentuk dari produksi, distribusi dan konsumsi media menjadi lebih kompleks dari sekedar perbedaan antara “baru” dan “lama”. Sedangkan media studies adalah media sebagai institusi sosial seutuhnya yang tidak dapat dikurangi oleh teknologi.
Istilah ‘media baru’ mulai dikenali pada akhir 1980an, perubahan terjadi pada berbagai macam sektor di waktu yang berbeda-beda tergantung dari medium yang digunakan. Selain itu, perubahan sosial dan kultural juga terjadi di masyarakat untuk memperkaya strata yang sudah ada. Ada beberapa indikasi dari bentuk luas dari perubahan sosial, ekonomi, dan kultur yang terasosiasi dengan media baru:
a. Modernity menjadi Postmodernity.
b. Proses globalisasi yang intensif.
c. Pergantian di Barat, zaman industri manufaktur menjadi zaman ‘post-industrial’ informasi.
d. Desentralisasi perintah geopolitikal yang sebelumnya tersentralisasi.
Kata ‘baru’ dari media baru membawa kekuatan ideologi ‘baru sama dengan lebih baik’. Munculnya media baru dengan klaim dan harapan yang lebih baik dari yang sudah ada. Pembangunan ‘baru’ adalah salah satu bagian dari pergerakan ideologi yang kuat dan narasi mengenai proses masyarakat Barat.
Narasi ini diikuti oleh seluruh aspek lapisan masyarakat dari berbagai macam jenis pekerjaan. Selebrasi dan promosi media baru dan ICT merupakan bagian dari usaha mengglobalisasikan bentuk neo-liberal dari produksi dan distribusi.
‘Media baru’ mendapatkan nilai guna sebagai sebuah istilah dikarenakan kegunaannya dalam inklusif. Istilah ini dapat merujuk ke berbagai ‘medium’ dengan konotasi ‘baru’. Istilah ini menawarkan kesadaran akan kesempatan besar, teknologi, ideologi dan eksperimen yang berada di dalam berbagai ranah fenomena (umum dan abstrak).
Namun, istilah ‘media digital’ lebih cocok digunakan karena arti dan implikasinya lebih spesifik dari registrasi, penyimpanan dan distribusi informasi dalam bentuk kode binari digital. Banyak media baru digital yang merupakan versi lebih baru yang dirancang dan dibangun ulang dari media analog yang ‘lama’. Sehingga ‘media digital’ bukan lagi seperti arti formal yang seharusnya, yaitu jarak absolut antara analog dan digital.