Mohon tunggu...
Melinda Susilowati
Melinda Susilowati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya sering dipanggil Melinda. Saya memiliki hobi dance, berbisnis, baca novel, nonton film, dan travelling.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mempersiapkan Diri untuk Masa Depan: Mengapa Perusahaan Perlu Memfokuskan Manajemen Talenta Gen Z

15 Juni 2024   12:30 Diperbarui: 15 Juni 2024   13:27 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Generasi Z atau yang sering disingkat sebagai Gen Z merupakan mereka yang lahir di antara tahun 1997 sampai 2012. Rentang usia ini berdasarkan data sensus penduduk 2020 oleh Badan Pusat Statistik Indonesia, yang perlu diketahui adalah bahwa rentang usia Gen Z dapat berbeda-beda di setiap negara dan sumber. Gen Z merupakan kelompok demografis yang menggantikan Generasi Milenial alias Generasi Y dan sebelum Generasi Alfa. Gen Z sebagian besar merupakan anak yang lahir dari Generasi X atau Generasi Baby Boomer. 

Gen Z sendiri tumbuh sebagai generasi sosial pertama dengan akses ke internet dan teknologi digital sejak usia muda, bisa kita lihat dari balita sekarang yang sudah dipegangi gadget oleh orang tuanya. Misal saat makan mereka perlu nonton dengan gadget, mereka duduk di mobil saat perjalanan perlu gadget, nah dari sini bisa kita lihat bahwa Gen Z yang baru lahir sejak kecil sudah tumbuh dengan teknologi digital. 

Di seluruh dunia, Gen Z menghabiskan lebih banyak waktu pada perangkat elektronik dan lebih sedikit waktu untuk membaca buku dibandingkan sebelumnya. Jika dibandingkan dengan generasi sebelumnya, Gen Z cenderung memiliki hidup lebih lambat dibandingkan dengan pendahulunya ketika mereka seusia. Contohnya bisa dilihat dari Generasi Baby Boomer yang biasanya ketika mereka umur 16 tahun bukanlah sekolah melainkan bekerja, namun Generasi Z saat umur 16 tahun masih sekolah dan belum bekerja. Gen Z memiliki berbagai kelebihan seperti merupakan generasi yang melek teknologi, kreatif, dapat menerima perbedaan, peduli terhadap sesama, dan senang berekspresi. Namun, disamping kelebihan-kelebihan tersebut Gen Z juga memiliki kelemahan seperti fear of missing out (FOMO), mudah cemas dan stress (mental health issue), mudah mengeluh dan self proclaimed.

Dunia kerja terus berkembang dengan pesat, perusahaan harus terus berkembang mengikuti zaman yang ada untuk bertahan. Di era saat ini, banyak perusahaan yang sudah mengganti manusia dengan teknologi. Mengapa begitu? Karena dengan digantinya manusia dengan teknologi, perusahaan bisa lebih produktif dan efisien terutama dalam hal waktu dan juga biaya. Walau begitu, perusahaan tetap butuh manusia untuk menjalankan perusahaannya. Gen Z yang lahir antara tahun 1997 sampai 2012 mulai masuk ke dalam dunia kerja. Banyak yang bilang Gen Z memiliki karakteristik yang unik daripada generasi sebelumnya, terutama dalam dunia kerja. Gen Z dengan cepat mengubah ekspetasi terhadap pekerjaan, dengan menggunakan berbagai macam teknologi terkini, sistem kerja yang lebih fleksibel, permintaan gaji yang lebih tinggi, dan tunjangan perusahaan yang lebih banyak. Generasi Z ini lah yang penting untuk memajukan sebuah perusahaan agar tetap bisa mengikuti perkembangan zaman. Keterampilan dalam mengoperasikan sebuah teknologi dari Generasi Z tidak perlu diragukan lagi. Talenta yang dimiliki Gen Z tidak hanya sebatas di teknologi, namun terdapat berbagai talenta seperti mampu mengidentifikasi tren sosial dengan cepat, mampu melakukan banyak tugas sekaligus, inovatif dalam bekerja, dan lain sebagainya. Pertanyaannya adalah, mengapa perusahaan perlu memfokuskan manajemen talenta Gen Z?

Potensi yang Besar 

Gen Z merupakan generasi terbesar di dunia dengan jumlah populasi yang lebih banyak daripada generasi milenial. Hal ini berarti mereka memiliki potensi untuk menjadi SDM yang sangat besar bagi perusahaan. Selain itu, Gen Z merupakan orang yang terlahir dengan teknologi sehingga mereka terbiasa menggunakan internet, media sosial, dan platform digital lainnya untuk menunjang kesuksesan sebuah perusahaan. Gen Z juga merupakan generasi yang kreatif serta inovatif, mereka tidak takut dalam mengambil sebuah resiko dan sikap ini mampu membantu perusahaan untuk bersaing di pasar yang dinamis. Mereka juga memiliki kepedulian yang tinggi terhadap isu-isu misalnya isu sosial dan lingkungan. Adanya sikap ini juga dapat membantu perusahaan untuk bisa menghadapi isu-isu terbaru di sekitar serta membantu perusahaan untuk membangun citra yang positif dan menarik talenta yang baik dengan pedulinya terhadap isu yang beredar.

Tantangan Generasi Sebelumnya 

Banyak perusahaan yang mengalami kesulitan untuk menarik dan mempertahankan karyawan Milenial. Hal ini disebabkan oleh karena Milenial memiliki ekspektasi yang berbeda dari generasi sebelumnya. Selain itu, juga terdapat kesenjangan generasi yang signifikan antara generasi Baby Boomer, Generasi X, dan Milenial. Hal ini dapat menyebabkan konflik serta miskomunikasi di tempat kerja. Dunia kerja terus berkembang dengan pesat. Teknologi baru terus bermunculan dan model bisnis pun terus berubah, perusahaan perlu beradaptasi dengan perubahan ini agar dapat tetap kompetitif. Talenta beradaptasi inilah yang merupakan kelebihan dari Generasi Z, sehingga dibutuhkan Generasi Z untuk terus beradaptasi dengan perubahan agar perusahaan tetap kompetitif dan mampu bersaing dengan perubahan-perubahan model kerja yang terjadi dengan cepat.

Manfaat Memfokuskan Manajemen Talenta Generasi Z

Perusahaan dapat memperoleh berbagai manfaat ketika ia memfokuskan manajemen talenta Generasi Z, diantaranya yaitu :

  • Meningkatkan Produktivitas dan Inovasi Perusahaan : Generasi Z ini mampu membantu perusahaan untuk meningkatkan produktivitas dan inovasi dengan memberikan ide-ide baru dan cara kerjanya yang baru. Hal ini dikarenakan talenta dari Generasi Z yang mampu terus mengikuti perkembangan zaman serta menerima perubahan sehingga talenta itu tidak hanya berguna dikehidupan sehari-hari namun juga dibawa dalam dunia kerja.
  • Meningkatkan Keterlibatan Karyawan : Generasi Z ingin bekerja di perusahaan yang menghargai dan memberdayakan mereka. Mereka tidak ingin hanya mengikuti perintah, tetapi ingin terlibat dalam pengambilan keputusan dan merasa bahwa pekerjaan mereka memiliki dampak. Dengan memfokuskan manajemen talenta Gen Z, perusahaan dapat meningkatkan keterlibatan karyawan serta mengurangi turnover.
  • Membangun Citra Perusahaan yang Positif : Menarik dan mempertahankan talenta Gen Z dapat membantu perusahaan untuk membangun citra yang positif sebagai perusahaan yang inovatif dan ramah karyawan. Citra yang positif ini dapat meningkatkan daya tarik perusahaan. Ketika daya tarik perusahaan terus meningkat, hal ini juga berpengaruh kepada peningkatan engagement karyawan. Karyawan yang bekerja di perusahaan dengan citra positif lebih merasa engaged dan bahagia dengan pekerjaannya. Perusahaan dengan citra yang positif juga akan lebih mudah menarik talenta terbaik, Gen Z yang memiliki talenta baik yang belum tergabung dengan perusahaan pasti akan melirik perusahaan ini. Citra perusahaan yang positif juga dapat membantu memperkuat merek perusahaan dan meningkatkan kepercayaan publik, hal ini berkaitan dengan jangka panjang perusahaan yang lebih sukses.
  • Mempersiapkan Diri untuk Masa Depan : Dengan memfokuskan manajemen talenta Gen Z, perusahaan dapat mempersiapkan diri untuk masa depan dan memastikan kesuksesan di era digital.

Cara Menarik, Melibatkan, dan Mempertahankan Talenta Generasi Z

Menarik,melibatkan, dan mempertahankan talenta Gen Z menjadi tantangan yang dihadapi oleh banyak perusahaan. Berikut berbagai cara untuk menarik, melibatkan dan mempertahankan talenta Gen Z :

  • Memberikan Peluang Pengembangan Karir yang Jelas : Gen Z bersedia untuk tetap setia pada organisasi selama peluang karir masih tersedia. Oleh karena itu, penting bagi dunia usaha untuk secara konsisten menawarkan peluang pembelajaran dan pengembangkan kepada kelompok generasi Z ini. Peluang yang ditawarkan bisa berupa pelatihan-pelatihan yang menyangkut kesuksesan masa depan perusahaan, atau lain sebagainya. Perusahaan harus mengakui bakat Gen Z sebagai sebuah investasi. Sebuah bisnis yang menunjukkan bahwa mereka berinvestasi pada karyawannya, kemungkinan besar akan memiliki karyawan yang tetap berinvestasi dalam bisnis tersebut, terutama tenaga kerja Gen Z.
  • Menciptakan Budaya yang Inklusif : Kebanyakan Gen Z mengatakan bahwa dedikasi organisasi terhadap keberagaman, kesetaraan, dan inklusi itu penting sebagai manfaat selama proses perekrutan dapat menjadi pendekatan yang berguna. Gen Z memandang keberagaman dalam konteks yang lebih luas, dengan peningkatakn fokus pada perpaduan pengalaman hidup, identitas, opini, dan ide. Salah satu cara utama untuk memastikan budaya kerja yang beragam adalah dengan mengenali bias yang melekat.
  • Menerapkan Manajemen Waktu yang Efisien : Bisnis harus memperhatikan manajemen waktu dan bagaimana hal ini mempengaruhi karyawannya. Terdapat salah satu metode yang dapat membantu karyawan Gen Z mengatur waktu mereka secara efektif yaitu metode agile. Penting bagi sebuah perusahaan untuk memastikan bahwa jam kerja karyawan telah direncanakan sebelumnya untuk mencegah mereka lembur secara rutin. Gen Z sangat menyikai pengaturan kerja yang hybrid dan fleksibel, karena memberi mereka kontrol lebih besar terhadap keseimbangan kehidupan kerja. Hal ini dapat menjamin kepuasan karyawan yang lebih tinggi
  • Jadikan Kesejahteraan sebagai Prioritas : Kesehatan mental merupakan masalah utama yang ada pada Generasi Z. Hal ini perlu menjadi prioritas utama bagi perusahaan. Karyawan yang mengalami tingkat stress yang tinggi pasti akan lebih mungkin untuk cuti sakit serta melepaskan diri dari kerjaannya, yang akhirnya berhenti lebih cepat dibandingkan mereka yang mengalami tingkat stress rendah. Oleh karena itu, penting untuk perusahaan memiliki program kesejahteraan, terutama jika ingin menarik dan mempertahankan talenta Gen Z.
  • Berinvestasi pada Teknologi Terkini : Gen Z tidak pernah mengenal dunia tanpa teknologi. Dengan adanya teknologi-teknologi terbaru, Gen Z dapat menyelesaikan pekerjaan secara efektif dan efisien. Pengusaha harus memastikan bahwa Gen Z memiliki akses ke laptop, software kolaborasi, cloud, yang memungkinkan mereka bekerja dimana saja dan kapan saja. Perusahaan akan mendapatkan manfaat dari talenta Generasi Z jika mereka memiliki alat yang mereka perlukan untuk menyelesaikan pekerjaan.

Generasi Z menjadi Fokus Tahun 2023 

Gen Z adalah pekerja keras dan akan membantu mendorong perusahaan manapun yang berinvestasi pada mereka. Fokus generasi ini pada pembelajaran dan pengembangan akan sangat berharga ketika mereka masuk dunia kerja. Banyaknya yang meninggalkan dunia kerja membuat Gen Z cenderung bekerja sendiri dan merasa sangat berharga untuk menggantikan mereka yang keluar dari dunia kerja. Akhirnya, Gen Z adalah masa depan dan dunia usaha perlu fokus berinvestasi pada generasi baru yang indah dan optimis ini.

Dengan menerapkan strategi manajemen talenta Gen Z yang efektif, perusahaan dapat menarik dan mempertahankan talenta Gen Z terbaik dan memastikan kesuksesan di masa depan. Mempersiapkan diri untuk masa depan berarti fokus pada manajemen talenta Gen Z. Dengan memahami kebutuhan dan ekspektasi mereka, perusahaan dapat membangun tim yang kuat dan inovatif yang siap menghadapi tantangan di masa depan.

Melinda Susilowati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun