Tindak kekerasan yang dilakukan pemuda sudah sangat meresahkan masyarakat. Dampak yang dirasakan juga bukan hanya secara fisik, melainkan juga dampak psikologis bagi korban dan orang-orang sekitar. Kesalahan pola asuh, pengaruh teman sebaya, kurangnya peran Lembaga pendidikan, dan penegakan hukum yang kurang tegas turut mendorong terjadinya tindak kekerasan pemuda. Oleh sebab itu, maka diperlukan suatu solusi yang bukan hanya dapat mengurangi jumlah kasusnya, akan tetapi juga dapat mencegah terjadinya kekerasan pemuda. Solusi tersebut dapat berupa pemberdayaan pemuda melalui program-program penyaluran kegiatan dan pengembangan kreativitas remaja. Program yang dijalankan juga harus berbasis partisipasi aktif dari remaja atau pemuda itu sendiri agar mereka dapat lebih mandiri dan tidak ketergantungan dengan pihak lain. Memberdayakan pemuda juga diharapkan dapat meningkatkan potensi mereka agar dapat tumbuh dan berkembang menjadi masyarakat yang sejahtera.
DAFTAR PUSTAKA
Aziz, Moh Ali. (2009). Dakwah Pemberdayaan Masyarakat. Yogyakarta: Pustaka Pesantren.
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak. (2023). SIMFONI PPA (Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak). Jakarta: Kemenpppa.
Pribadi, Andy. (2014). Kekerasan Pelajar Apa Penyebabnya? Diakses melalui tautan https://wartakota.tribunnews.com/2014/11/25/kekerasan-pelajar-apa-penyebabnya pada 25 Maret 2023.Â
Wandera, S., Clarke, K., Knight, L., Allen, E., Walakira, E., & Namy, S. et al. (2017). Kekerasan terhadap anak-anak yang dilakukan oleh teman sebaya: Survei berbasis sekolah cross-sectional di Uganda. Pelecehan & Penelantaran Anak , 68 , 65-73. doi: 10.1016/j.chiabu.2017.04.006
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI