Sempurnakah aku pada sang rindu,
Para besikukuh kibarnya yang suka ria
Pada tawa kecil yang lepas dalam deru
Silih berganti memeluk pantai berpasir indah itu...
Bukannya senyap menahan dekap berdesau perih.
Sempurnakan aku pada sang rindu
Pada tegaknya sang kokoh hati sejati
Pada senyum tanpa kegundahan
Lembutnya hening kasih merajai kalbu
Bukannya dingin mengigil dipagi menahan isang.
Genapkan aku pada sang kekasih
Pada lapangnya nada bertitik embun
Membasuh perih diakhir kesombongan
Pada halusnya pekerti sang liuk bahasa yang bicara,
Agar tahu bagaimana rasa dalam kekangan pacu sang penghinaan,
Karena memuja cinta yang tiada tiba dari sisi nya
Yang tak bisa dilelehkan oleh paras jelita menjelang sore
Cukup sebatas ini saja ombak itu menyeru,
Menghapus bait berbayat adalah keharusan
Menyudahi usai adalah kata wajib
Berpaling adalah akhir
Mungkah, Selamat tinggal dan terima kasih pada ukiran kenangan, itu harus??
Yang rongganya kian kosong.
Selamat pagi lelap...
@ Melinda
Bengkulu,080522
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H