Mohon tunggu...
melinda
melinda Mohon Tunggu... Mahasiswa - 2101135412

.....

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Suka Duka Belajar Daring

6 Maret 2022   20:07 Diperbarui: 6 Maret 2022   20:12 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Daring terkadang membosankan

 Masa pandemi sekarang ini hampir seluruh perkuliahan di Indonesia dilakukan secara online,bahkan seluruh aktivitas dilakukan secara online, karena adanya larangan untuk berkumpul dikerumunan guna memutus rantai penyebaran COVID-19.

Dengan perkuliahan daring ini mengakibatkan konsep pendidikan yang ikut berubah, hal ini ternyata sangat membosankan sebagian besar mahasiswa,banyak mahasiswa mulai mengeluh proses perkuliahan secara daring, adanya kebosanan dengan duduk yang terlalu lama, banyaknya tugas yang diberikan dosen dan adanya rasa ingin bertemu teman-teman,dan ingin merasakan kuliah tatap muka.

Berikut adalah tanggapan dari berbagai mahasiswa/i tentang perkulian online:

"Saya bingung apabila mendapatkan tugas dari dosen,karena semua dosen kasih tugas dan tugasnya itu sangat banyak,ada dosen yang kasih tugas,menggambar,ada suruh meringkas buku,ada juga

Dosen yang menyuruh kita membuat karangan sendiri,"keluh mahasiswa bernama Muhammad Abrar,mahasiswa teknik.

Sementara Evi Dyah Lestari,mahasiswa Teknik Arsitektur mengatakan kuliah daring ada kalanya sangat membosankan. Namun karena kuliah online tidak mengharuskan bertatap muka secara langsung membuatnya sedikit rileks dalam belajar.

"Saya tidak perlu mengenakan baju yang rapi dan duduk tegak mendengarkan materi yang dosen berikan.namun yang kurang menyenangkan yaitu terkadang dalam kemudahan belajar online terasa sulit karena susah mengakses learning yang disebabkan jaringan yang sering down. Tugas juga terasa lebih banyak diberikan sehingga sqaya sedikit repot mengerkannya,"ungkapnya.

Sedangkan Aulia Endah Prigita, mahasiswi Teknik Kimia,mengungkapkan bahwa selama pandemi COVID-19, dirinya merasa perkuliahan daring kurang efektif dilakukan. Banyak jadwal kuliah yang tidak sesuai,bahkan hari libur juga dirinya harus mengikuti perkuliahan yang dilakukan oleh sebagian dosen.

Dalam beberapa diskusi,banyak pemerhati pendidikan menyebutkan kuliah daring memang tidak efektif, Karena banyak mahasiswa yang mengeluh masalah koneksi.

Berikut kelebihan dan kekurangan Daring: 

Kelebihan daring

  • Hemat Biaya Transportasi
  • Mahasiswa yang biasanya mesti datang langsung kekampus untuk mengikuti perkuliahan, namun sekarang tidak mesti datang kekampus lagi, secara otomatis biaya yang biasa dikeluarkan untuk beli bensin/ongkos transportasi umum tidak ada lagi.
  • Hemat Waktu dan Tenaga
  • Tentunya waktu yang dihabiskan dengan kuliah secara tatap muka lebih banyak dibandingkan dengan kuliah daring, dikarenakan pergantian jam antara mata kuliah dengan mata kuliah yang lain terkadang memiliki jeda yang lama, sehingga mengharuskan untuk menunggu dikampus.
  • Lebih Santai dan Terhindar Dari Bising

Penerapan kuliah daring lebih terasa tenang, lebih santai bisa dilakukan dirumah, dikamar, dicafe atau dimanapun asalkan akses internet dan perangkat memadai.

Kelemahan Daring 

  • Wajib Akses Internet
  • Kuliah online sudah dipastikan membutuhkan akses internet, dengan berbagai mediator yang ada seperti laptop, ipad, smartphone, dll.
  • Penyampaian dan Penerimaan Materi Tidak Maksimal
  • Proses belajar mengajar tidak selamanya mudah dimengerti oleh mahasiswa, apalagi jika prosesnya hanya dengan daring, tentunya tingkat fokus mahasiswa dan penerimaan materi yang disampaikan tidak lebih baik dari kuliah tatap muka.
  • Keterbatasan dalam Praktek dan Tanggungjawab
  • Untuk mata kuliah teori memang tidak akan terlalu bermasalah jika dihadapkan dengan kuliah online, namun untuk mata kuliah praktek, maka kuliah online tidaklah menjadi solusi akan hal ini, dan dampak dari keadaan seperti ini, pengetahuan dan pemahaman mahasiswa tentang materi kuliahnya tidak maksimal.

Kesimpulannya: metode kuliah online maupun metode kuliah tatap muka punya keunggulan dan kelemahan masing-masing yang mana penerapannya mesti dilihat dari kemaslahatan yang ada, serta kembali kepada tujuan dan target dari jenis mata kuliahnya.

 Social distancing merupakan salah satu kebijakan yang dibuat pemerintah untuk mencegah penularan Covid-19. Dengan dibuatkan kebijakan ini, pemerintah berharap agar masyarakat dapat m enjaga jarak fisik dengan sesama, Social distancing harus diterapkan disetiap aktivitas masyarakat,termasuk dalam bidang pendidikan.

Untuk mendukung kebijakan Social distancing itu,Kementrian pendidikan dan kebudayaan mengeluarkan surat edaran kemendikbud Dikti No.1 tahun 2020,yang berisi intruksi untuk melakukan pembelajaran secara daring.

Kebijakan tentang pembelajaran daring ini tentu saja menimbulkan dampak positif dan negatif,menurut jurnal berjudul Sistematik Review : Dampak Perkuliahan Daring Saat Pandemi Covid-19 Terhadap Mahasiswa Indonesia,Suhartono menjelaskan hasil penelitian,dimana hasil nilai rata-rata yang didapat mahasiswa saat belajar daring lebih baik dibanding dengan hasil nilai rata-rata sebelum menggunakan pembelajaran daring. Ia menambahkan bahwa pembelajaran daring dapat mempengaharui kemampuan literasi mahasiswa secara signifikan.

Namun, perolehan nilai yang tinggi tidak dapat menjadi acuan mahasiswa paham dengan materi perkuliahan,disisi lain,dalam jurnal Altivitas Pembelajaran Daring Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Siliwangi Tasikmalaya, disebutkan bahwa pembelajaran daring dinilai kurang efektif karena dosen karena dosen terlalu fokus untuk memberikan tugas dibandingkan materi.

Akses internet juga mempunyai pran besar dalam pembelajaran daring, Belum meratanya ketersediaan internet di Indonesia menyebabkan sebagian mahasiswa kesulitan untuk mengakses materi pembelajaran.Hal ini menyebabkan mahasiswa kesulitan untuk memahami materi pembelajaran.

Pandemi covid-19 di Indonesia membuat aktifitas masyarakat beralih menggunakan aktifitas berani. Kondisi ini merupakan sebuah tantangan untuk lembaga pendidikan karena proses pembelajaran dilakukan melalui jarak jauh. Meskipun diberikan panduan pembelajaran di masa covid-19, di beberapa daerah tetap memilih pembelajaran secara berani untuk mencegah penyebaran covid-19. Namun dalam pelaksanaannya banyak masalah yang terjadi dalam pembelajaran berani ini.

Pembelajaran berani dimulai sejak maret 2020 lalu. Adapun mahasiswa secara mandiri harus aktif mengikuti perkembangan informasi mengenai platform mana pembelajaran mereka akan berlangsung. Teknis pembelajaran ini sepenuhnya disesuaikan dengan kebijakan masing-masing mata kuliah. Platform yang dapat dimanfaatkan antara lain google classroom, video conference, telepon atau live chat, zoom, webex, googlemeet, maupun whatsapp group.

Pendidikan yang umumnya berlangsung dengan sistem interaksi langsung antar unsur (pendidik dan tenaga kependidikan dan peserta didik) beralih menjadi pembelajaran interaksi tidak langsung. Pembatasan interaksi langsung dalam pendidikan yang terjadi pada situasi tertentu namun tidak dalam rangka pencegahan sosial seperti yang masyarakat jalan lakukan sebagai upaya penyebaran virus.

Pembatasan ini membawa dampak positif dan negatif dalam tujuan pembelajaran. Pembatasan sosial memberi dampak pada kebijakan penyelenggaraan pendidikan, pembelajaran harus terus berlangsung dengan berbagai konsekuensi yang ditimbulkan. Hal ini sangat berpengaruh pada masa adaptasi akibat perubahan mekanisme dan sistem pembelajaran tersebut.

Mahasiswa diharapkan mandiri dan lebih aktif belajar bukan hanya mengandalkan materi yang telah diberikan saja tetapi juga dari sumber lain. Dosis dan pihak Fakultas/Universitas menyesuaikan kurikulum dengan keadaan saat ini sehingga perkuliahan yang berani tetap dapat dilaksanakan dan tidak terlalu lelah. Diperlukan pula model pembelajaran yang atraktif, aktif, dan dapat diterima oleh semua tipe mahasiswa.

Pemerintah juga yang terbaik untuk mendukung keberlangsungan pembelajaran di masa pandemi COVID-19 ini, seperti contoh pemberian subsidi kuota bagi siswa, guru, mahasiswa, maupun dosen setiap bulannya. Dalam jangka panjang, pembelajaran berani dapat membatasi kegiatan lapangan atau praktikum yang mendukung mata kuliah sehingga diperlukan inovasi pembelajaran campuran/belajar saat kondisi sudah mulai membaik dan mendukung pelaksanaan protokol kesehatan di kampus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun