Mohon tunggu...
Melinda Nahwa Firdausi
Melinda Nahwa Firdausi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Brawijaya

Management Aquatic Resource

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Mahasiswa sebagai Garda Terdepan Dalam Menyongsong SDGs Guna Menyejajarkan Indonesia dengan Negara-negara Maju

21 Maret 2022   00:34 Diperbarui: 21 Maret 2022   00:41 817
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Survival of the fittest kata Charles Darwin. Fittest berarti mampu beradaptasi dengan lingkungan. Kunci survive itu bukan yang paling kuat atau yang paling cerdas, tapi yang paling adaptif. Menjadi mahasiswa adalah sebuah privilege. Keistimewaan yang tak semua pemuda diberkahi kesempatan. Apa yang ada dalam benak angan jika mendengar kata “Mahasiswa”…..? Saat mendengar kata mahasiswa yang terbayang dalam benak kita ialah generasi emas penerus cita-cita bangsa.

Sering kita mendengar adanya agent of changes dan agent of conversation di kalangan mahasiswa,apalagi di kalangan mahasiswa milenial yang membahas hal yang berhubungan dengan upaya organisasi dalam mempengaruhi diri dalam kejadian atau situasi untuk menghadapi setiap perubahan berkelanjutan yang ada di lingkungan sekitar. 

Setiap perubahan-perubahan membutuhkan individu yang menjadi pemadu terjadinya proses perubahan yang akan terjadi dalam suatu organisasi maupun perubahan dalam masyarakat, sehingga tercapai berbagai tujuan yang sebagaimana di harapkan. Salah satu program pembangunan berkelanjutan khususnya sosial dan ekonomi yang mendunia yaitu SDGs (Sustainable Development Goals).

Sustainable Development Goals atau yang sering disebut dengan SDGs merupakan agenda pembangunan dunia yang bertujuan untuk kesejahteraan manusia dan palnet bumi, dimana didalamnya terdapat 17 tujuan dengan 169 sasaran yang tidak dapat dipisahkan, saling terhubung, dan terintegrasi satu sama lain. 

Target yang terukur dengan tenggat waktu yang ditentukan. SDGs mencakup berbagai isu pembangunan sosial dan ekonomi. Termasuk didalamnya kemiskinan, kelaparan, kesehatan, pendidikan, perubahan iklim, air, sanitasi, energi, lingkungan dan keadilan sosial. 

SDGs juga dikenal sebagai Transforming our World yaitu the 2030 Agenda for Sustainable Development atau Transformasi Dunia Kita yaitu Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan. Tujuan SDGs dikembangkan untuk menggantikan Millennium Development Goals (MDGs) yang berakhir pada tahun 2015. Berbeda dengan MDGs, kerangka kerja SDG tidak membedakan antara negara-negara “maju” dan “berkembang”. Sebaliknya, tujuannya berlaku untuk semua negara. 17 tujuan Goals SDGs yaitu:

  • Menghapus kemiskinan
  • Menghapus kelaparan dan mewujudkan pertanian yang berkelanjutan
  • Kesehatan untuk semua umur
  • Pendidikan yang berkualitas dan merata
  • Kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan dan remaja perempuan
  • Ketersediaan air minum dan sanitasi untuk semua
  • Energi untuk semua
  • Pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan lapangan kerja layak
  • Infrastruktur yang kuat dan industrialisasi yang berkelanjutan
  • Menurunkan ketimpangan
  • Kota dan hunian yang inklusif, aman dan berkelanjutan
  • Pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan
  • Melawan perubahan iklim dan dampaknya
  • Konservasi pemanfaatan laut, pesisir dan laut dalam
  • Melindungi dan merestorasi ekosistem, dan perlindungan hutan
  • Masyarakat yang damai, tanpa kekerasan, pemerintahan yang akuntabel, antikorupsi dan non–diskriminasi
  • Kerja sama internasional yang semakin kuat

Untuk mensukseskan pencapaian 17 tujuan SDGs yang dicanangkan negara-negara di dunia. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang potensial di Asia Tenggara juga ikut menyesuaikan diri dengan kondisi tersebut. 

Pengalaman era MDGs (2000–2015), Indonesia ternyata belum berhasil menurunkan angka kematian ibu, akses kepada sanitasi dan air minum, dan penurunan prevalansi AIDS dan HIV.  Hal ini dapat terjadi karena pemerintah daerah belum aktif terlibat di dalam pelaksanaan MDGs. Salah satu upaya untuk mendorong keberhasilan SDGs di Indonesia adalah melalui penyediaan informasi yang cukup bagi pemerintah daerah.

Keberhasilan SDGs di Indonesia tidak dapat dilepas dari peranan penting pemerintah daerah dan mahasiwa selaku peran ataupun garda terdepan bangsa Indonesia. 

SDGs dapat berhasil ketika berada lebih dekat dengan warganya, memiliki wewenang dan dana, dapat melakukan berbagai inovasi, ujung tombak penyedia layanan publik dan berbagai kebijakan serta program pemertintah. 

Sebagai mahasiswa sudah  bukan jamannya lagi hanya sekadar untuk menjadi pelaku yang pasif atau hanya pendiam akan perubahan sosial yang sekarang terjadi namun mahasiwa harus memberi pola warna perubahan tersebut dengan warna masyarakat yang akan di tuju dari perubahan tersebut. 

Mahasiswa haruslan menjadi agent pemberdayaan setelah adanya perubahan-perubahan yang sekarang berperan dalam pembanguna fisik maupun non fisik di negara kita. Peran mahasiswa milenial sebagai pembelajar sekaligus pemberdaya yang di topang dalam tiga peran agent of change, social control, dan iron stock. Sehingga masa yang akan datang, mahasiswa benar-benar mampu untuk memberikan kontribusinya yang besar kepada masyarakat dan mampu membangun SDGs Indonesia.

Dalam memperkokoh dan memperkuat perkembangan zaman ini terutama perubahan perkembangan berkelanjutan DSGs Indonesia, pertama mahasiswa harus menumbuhkan jiwa kepemimpinan agar tidak dapat tergoyahkan. Kepemimpinan pada hakikatnya adalah suatu yang melekat pada seorang mahasiswa yang berupa sifat-sifat kepribadian (personality), kemampuan (ability) dan kesanggupan (capability). 

Selain memiliki jiwa pemimpin, kecerdasan adalah kemampuan untuk belajar, keseluruhan pengetahuan yang diperoleh, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan situasi baru atau lingkungan yang harus melekat pada diri mahasiswa. Dengan demikian peran mahasiswa dalam menyongsong SDGs guna menyejajarkan Indonesia dengan negara-negara maju mampu mengembangkan perubahan berkelanjutan dan dapat mempertahankan bangsa Indonesia.

Oleh karena itu para mahasiswa harus dapat menyikapi perubahan perkembangan yang terjadi di dunia, selalu mengambil sisi hal positif. Memiliki jiwa semangat muda yang dapat membangun dan mengembangkan SDGs Indonesia, serta dapat membangun Negara Indonesia yang mandiri, Bersatu dan berdamai, serta menjunjung tinggi nilai nasionalisme dan persaudaraan. Sehingga SDGs di Indonesia dapat berhasil dan setara dengan negara-negara maju lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun