Mahasiswa haruslan menjadi agent pemberdayaan setelah adanya perubahan-perubahan yang sekarang berperan dalam pembanguna fisik maupun non fisik di negara kita. Peran mahasiswa milenial sebagai pembelajar sekaligus pemberdaya yang di topang dalam tiga peran agent of change, social control, dan iron stock. Sehingga masa yang akan datang, mahasiswa benar-benar mampu untuk memberikan kontribusinya yang besar kepada masyarakat dan mampu membangun SDGs Indonesia.
Dalam memperkokoh dan memperkuat perkembangan zaman ini terutama perubahan perkembangan berkelanjutan DSGs Indonesia, pertama mahasiswa harus menumbuhkan jiwa kepemimpinan agar tidak dapat tergoyahkan. Kepemimpinan pada hakikatnya adalah suatu yang melekat pada seorang mahasiswa yang berupa sifat-sifat kepribadian (personality), kemampuan (ability) dan kesanggupan (capability).Â
Selain memiliki jiwa pemimpin, kecerdasan adalah kemampuan untuk belajar, keseluruhan pengetahuan yang diperoleh, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan situasi baru atau lingkungan yang harus melekat pada diri mahasiswa. Dengan demikian peran mahasiswa dalam menyongsong SDGs guna menyejajarkan Indonesia dengan negara-negara maju mampu mengembangkan perubahan berkelanjutan dan dapat mempertahankan bangsa Indonesia.
Oleh karena itu para mahasiswa harus dapat menyikapi perubahan perkembangan yang terjadi di dunia, selalu mengambil sisi hal positif. Memiliki jiwa semangat muda yang dapat membangun dan mengembangkan SDGs Indonesia, serta dapat membangun Negara Indonesia yang mandiri, Bersatu dan berdamai, serta menjunjung tinggi nilai nasionalisme dan persaudaraan. Sehingga SDGs di Indonesia dapat berhasil dan setara dengan negara-negara maju lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H