Penularan dari ibu ke anak selama kehamilan, persalinan, atau menyusui.
Pencegahan:
Menggunakan kondom saat berhubungan seksual.
Tidak berbagi jarum suntik.
Melakukan tes HIV secara rutin, terutama jika memiliki risiko tinggi.
Profilaksis pra-pajanan (PrEP) bagi individu yang berisiko tinggi terinfeksi.
HIV tidak bisa disembuhkan, tetapi dengan pengobatan antiretroviral (ARV), virus dapat ditekan sehingga pengidapnya dapat hidup sehat dan mencegah perkembangan ke tahap AIDS.
Namun, penting untuk memahami:
HIV tidak mengenal orientasi seksual. HIV dapat menyerang siapa saja tanpa memandang gender, orientasi seksual, atau identitas gender. Perilaku, bukan identitas, yang menjadi faktor risiko.
Angka penularan HIV dapat dicegah. Program pendidikan, penggunaan kondom, profilaksis pra-pajanan (PrEP), dan pengobatan antiretroviral (ARV) dapat secara signifikan mengurangi risiko penularan.
Stigma memperburuk masalah. Menyalahkan komunitas tertentu tidak hanya tidak adil, tetapi juga dapat menghalangi upaya pencegahan dan perawatan HIV. Pendekatan inklusif dan berbasis ilmu lebih efektif untuk menekan penyebaran HIV.