Mencegah HIV (Human Immunodeficiency Virus) Dalam Perspektif  Islam
Oleh: Melinda Harumsah, S.E
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, terutama sel CD4 (jenis sel darah putih yang berperan dalam melawan infeksi). Jika tidak diobati, HIV dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh sehingga tubuh menjadi rentan terhadap infeksi dan penyakit lain.
Tahapan infeksi HIV:
1. Infeksi akut: Tahap awal setelah terinfeksi, biasanya disertai gejala mirip flu (demam, sakit tenggorokan, ruam) dalam beberapa minggu.
2. Tahap laten: Virus aktif tetapi berkembang lebih lambat, sering tanpa gejala yang jelas. Tahap ini bisa berlangsung bertahun-tahun tanpa pengobatan.
3. AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome): Tahap akhir infeksi HIV, di mana sistem kekebalan tubuh sangat lemah sehingga tubuh rentan terhadap infeksi oportunistik dan kanker tertentu.
Cara penularan HIV:
Hubungan seksual tanpa pelindung dengan orang yang terinfeksi.
Kontak dengan darah terinfeksi, misalnya melalui jarum suntik.
Penularan dari ibu ke anak selama kehamilan, persalinan, atau menyusui.
Pencegahan:
Menggunakan kondom saat berhubungan seksual.
Tidak berbagi jarum suntik.
Melakukan tes HIV secara rutin, terutama jika memiliki risiko tinggi.
Profilaksis pra-pajanan (PrEP) bagi individu yang berisiko tinggi terinfeksi.
HIV tidak bisa disembuhkan, tetapi dengan pengobatan antiretroviral (ARV), virus dapat ditekan sehingga pengidapnya dapat hidup sehat dan mencegah perkembangan ke tahap AIDS.
Namun, penting untuk memahami:
HIV tidak mengenal orientasi seksual. HIV dapat menyerang siapa saja tanpa memandang gender, orientasi seksual, atau identitas gender. Perilaku, bukan identitas, yang menjadi faktor risiko.
Angka penularan HIV dapat dicegah. Program pendidikan, penggunaan kondom, profilaksis pra-pajanan (PrEP), dan pengobatan antiretroviral (ARV) dapat secara signifikan mengurangi risiko penularan.
Stigma memperburuk masalah. Menyalahkan komunitas tertentu tidak hanya tidak adil, tetapi juga dapat menghalangi upaya pencegahan dan perawatan HIV. Pendekatan inklusif dan berbasis ilmu lebih efektif untuk menekan penyebaran HIV.
Islam memiliki ajaran yang dapat membantu mencegah penyebaran HIV melalui penerapan prinsip-prinsip moral, kesehatan, dan kebersihan.Â
Berikut adalah beberapa cara Islam berkontribusi dalam pencegahan HIV:
1.Menjaga hubungan suami istri dalam pernikahan
Islam mengajarkan umatnya untuk menjaga hubungan seksual hanya dalam ikatan pernikahan yang sah. Ini secara langsung mencegah perilaku berisiko seperti seks bebas yang menjadi salah satu faktor utama penularan HIV.
2.Menghindari zina
Larangan zina dalam Islam bertujuan untuk menjaga kehormatan dan mencegah penyebaran penyakit menular seksual, termasuk HIV. Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman:
"Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk." (QS. Al-Isra: 32)
3.Tidak menggunakan narkoba dan menjauhi perilaku buruk
Islam melarang penggunaan narkoba, termasuk narkotika yang disuntikkan, yang bisa menjadi sarana penyebaran HIV melalui jarum suntik bersama.
4.Menjaga kebersihan dan kesehatan
Islam sangat menekankan pentingnya menjaga kebersihan, seperti kebersihan tubuh, makanan, lingkungan, dan alat-alat yang digunakan. Ini dapat mencegah penularan penyakit, termasuk melalui darah terkontaminasi.
5.Menyusui anak dengan hati-hati
Bagi ibu yang terinfeksi HIV, Islam mendorong konsultasi dengan tenaga medis untuk memastikan anak tidak terpapar HIV melalui ASI, sejalan dengan prinsip menjaga kesehatan anak.
6.Pendidikan dan kesadaran
Islam mengajarkan pentingnya ilmu pengetahuan. Umat Islam dianjurkan untuk mempelajari hal-hal yang dapat melindungi diri mereka, termasuk informasi mengenai HIV dan cara pencegahannya.
7.Menolong dan tidak mendiskriminasi penderita HIV
Islam mengajarkan kasih sayang terhadap sesama manusia, termasuk membantu mereka yang terinfeksi HIV tanpa stigma atau diskriminasi. Rasulullah SAW bersabda:
"Allah menolong hamba-Nya selama hamba tersebut menolong saudaranya." (HR. Muslim)
Melalui nilai-nilai ini, Islam memberikan panduan yang kuat untuk mencegah penyebaran HIV dan membangun masyarakat yang sehat secara fisik, mental, dan spiritual.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI