Maka, apakah Lauhul Mahfudz dapat kita rubah?
Adapun menurut riwayat Ibnu Abbas RA sebagaimana termuat dalam Tafsir Ibnu Katsir, Allah menghapuskan apa yang dikehendaki-Nya, kecuali nasib celaka, nasib bahagia, hidup, dan mati. Mujahid juga mengatakan, takdir bisa berubah kecuali hidup, mati, celaka, dan bahagia.
Seperti dari Ibnu Qayyim al-Jauziyyah menjabarkan dalam kitab Ath-Thibbun Nabawi, takdir yang tercatat dalam Lauh Mahfudz mungkin bisa berubah.
Sehingga hal ini bersandar pada firman Allah SWT dalam surah Ar Ra'd ayat 39.
Artinya: "Allah menghapus dan menetapkan apa yang Dia kehendaki. Di sisi-Nyalah terdapat Ummul-Kitb (Lauh Mahfuz)."
Seperti saudara kita terdapat 146 pengungsi Rohingya terdampar di Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis (24/10/2024).
Jika kita kait kan tentang takdir, hal tersebut sudah tertulis dalam Lauhul Mahfudz sebelum kita ada didunia ini.
Namun dibalik itu, seharusnya ada peran penting dalam mengatasi problematika umat.
Untuk itu membutuhkan peran negara. Dan hanya negara yang tidak berpegang pada nasioanalisme yang mampu menyelamatkan mereka. Negara itu merupakan Khilafah Islamiyah.
Adapun contoh TakdirNya mengenai Rezeki diantaranya :
Perihal rezeki tidak hanya sebatas materi dan finansial, melainkan juga nikmat sehat, berkah umur, mudah jodoh, serta terhindar dari segala marabahaya.