Mohon tunggu...
Melina Purnomo
Melina Purnomo Mohon Tunggu... Financial wealth consultant - Penulis , Pemerhati ekonomi termasuk non-fiksi yang di jejalnya.

Saya seorang penulis lepas n(artikel, resensi buku) pengajar privat inggris dan mandarin,penikmat film, pemain musik piano, gitar dan harmonika amatir dan penyanyi amatir tentunya.

Selanjutnya

Tutup

Film

Dian Sastro di Dalam Rasa dan Peran "Kartini"

30 Agustus 2021   17:16 Diperbarui: 30 Agustus 2021   17:43 771
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.goodnewsfromindonesia.id 

Begitu membosankan dan tidak ada tujuan hidup di saat menunggu saat-saat seperti itu Kartini bisa saja patah semangat. 

Tetapi hal itu sama sekali tidak terjadi di dalam diri Kartini yang malah menemukan energi tersendiri untuk tetap berjuang dan memberikan energy yang di punayi kepada sesama wanita terutama. Selain itu Dian riset yang di lakukan oleh Dian tentunya dengan membaca tulisan-tulisan tangan dari Kartini untuk dapat memahami peran yang akan di lakoninya itu.  

Di mana dari sisi sutradara Kartini yaitu Hanung menyampaikan bahwa RA Kartini mengajarkan kepada kita semua budaya literasi terutama di kalangan wanita yang masih di anggap tabu di masa itu. 

Di situlah letak sisi Kartini yang akan di angkat di dalam film kolosal ke sekian kalinya yang di produksinya.  Nah, tentunya kita semua ingin tau hal apa saja yang di lakukan Dian Sastro di dalam film epic pahlawan pendidikan untuk kaum wanita untuk mendalami perannya.

Bagi Dian sendiri, film ini adalah film kolosal pertamanya yang di perankan di mana di film-film sebelumnya film yang di perankan Dian sebagian besar berlatar belakang bertema drama cinta remaja. 

Dian Sastro yang mulai di kenal masyarakat Indonesia sejak bermain di film " Ada Apa dengan Cinta, ia terus mengasah karir di dunia seni perannya. Nah, di film Kartini Dian harus melalui 5 tantangan ini dengan harapan bisa memerankan karakter Kartini ini dengan lebih mendalami dan masuk ke dalam karakternya tentunya. 

Hal yang pertama yang harus Dian lakukan adalah Dian harus bisa berbahasa Belanda untuk beberapa kalimat di dalam film ini dan tentunya juga harus tau arti dari kalimat tersebut. Bukan main-main ternyata tuntutan di dalam film Kartini ini untuk Dian Sastro. Sepertinya dia butuh pengajar bahasa Belanda yang mana harus mengajarkan bahasa Belanda supaya lebih memahaminya.

Setelah tantangan yang pertama berhasil di lewati oleh Dian yaitu belajar bahasa Belanda yang mana memang di zaman itu bangsa Indonesia mengalami penjajahan bangsa Belanda selama 350 tahun. Tentunya Kartini yang masih merupakan bangsawan untuk berkomunikasi di tuntut untuk paham sedikit banyak bahasa Belanda.  

Tantangan ke dua yang harus di lakukan oleh Dian adalah tentunya tak bukan dan tak lain adalah Dian harus mendalami peran sebagai Kartini sebaik dan se persis yang dia pahami. 

Tentunya Dian sebelum menjalani peran sebagai Kartini, dirinya membaca surat-surat yang pernah di tulis oleh Kartini itu sendiri mulai dari habis gelap sebelum terang dan tulisan tangan- tangan lainnya yang di tulisnya semasa ia menjalani masa pingitan.  Itulah yang di jalankan oleh Dian Sastro supaya dirinya bisa menjadi sosok Kartini sesuai dengan tuntutan sutradara Hanung Brahmantyo dan Robert Ronny.

Bukan Dian Sastro namanya kalau tidak menjiwai peran yang di mainkannya di tiap film yang di perankannya. Nah, di dalam peran Kartini ini Dian di tuntut untuk dapat menahan emosi dengan cara yang berbeda dari yang sebelumnya. Dalam artian peran yang belum pernah di lakukan sebelum-sebelumnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun