Menurut penelitian, tanpa pertolongan pertama, orang yang digigit di bagian leher memiliki kemungkinan terjangkit rabies sebesar 60%, dibandingkan orang yang digigit dibagian tangan (40%), dan orang yang digigit dibagian kaki (10%).
Hanya saja, orang tua, wali, dan guru sebaiknya memberi pengertian kepada anak-anak yang lebih rentan terhadap rabies, agar segera melapor bila digigit oleh hewan liar.Â
Khawatirnya gejala rabies tidak langsung muncul setelah terkena gigitan, dan setelah gejalanya muncul maka sudah terlambat untuk diobati.
Adakah orang yang berhasil selamat melawan virus rabies?
Ada. Kasusnya sangat langka, tapi perawatannya cukup ekstrem, yaitu pembiusan hingga koma agar virus di otak mati. Dan yang jelas biayanya sangatlah mahal.
Per tahun 2018, Mateus dos Santos da Silva, remaja berusia 14 tahun yang menjadi orang ke-5 yang sembuh dari rabies setelah pengobatan dengan pembiusan hingga koma.
***
Sumber:
- Sykes JE. (2013). Canine and feline infectious diseases. Elsevier Health Sciences.
- Artikel Kompas "Serang Otak dan Saraf, Apakah Penyakit Rabies Bisa Sembuh?"Â
- Artikel Hello Sehat "Vaksin Rabies"
- Artikel Kemenkes "KLB Rabies terjadi di Indonesia"
- Artikel Daily Mail UK "Remaja berusia 14 tahun sebagai orang kelima yang sembuh dari Rabies"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H