Dear Kompasiana,
01.
Kuhadiahkan padamu nektar bunga Edelweiss
Oleh seekor penggunting laut lepas
Yang mengembara, terbang berkeliling melihat luasnya samudraÂ
Kini kembali, setelah menemukan arah pulang
Mengarungi lautan kata-kata, bertemu ombak, bersahabat dengan angin, bertengkar dengan badai
Menikmati mentari, memandang senja, dan berteman dengan bintang
Semakin jauh, semakin mudah tuk terhanyut dan kehilangan arah
Maka, terima kasih telah menjadi kompas
Penunjuk arah, arah ke rumah, rumah tempatku bermimpi
Tepat di hari ini, tahun lalu, seekor penggunting laut lahir.
02.
Maaf, karena terlambat mengucapkan "Selamat bertambah umur" dan "Semoga engkau panjang umur".
Sukses dan bahagia selalu.
03.
Tak terasa satu tahun sudah berlalu
Ini pesanku untukmu
Merpati murung mengambil payung
Tetiba hujan turun di padang gurun
Jalan-jalan melintasi gunung
Tak disangka menemu harta karun
Kamu dan waktu membuktikan sesuatu
Sebuah batu dulu, kini sebuah permata
Berharga dan tak tergantikan
Kamu dan waktu membuktikan sesuatu
Pengalaman unikku takkan ada tanpamu dan waktu
---
Dear Kompasiana, dengan ini kututup suratku untukmu.
Sekali lagi terima kasih. Salam hangat.
Di balik Pelangi, 9 Desember 2022
Melina
#Diary: Sebuah catatan perjalanan#
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H