Kita bisa mulai belajar, seperti yang Elizabeth lakukan, mulai belajar dengan membaca hal-hal yang ringan. Bila studi kasus dapat meningkatkan ketertarikanmu, silakan membaca contoh-contoh studi kasus terkait.Â
Dengan mengubah pandangan kita terhadap belajar, bukan sebagai beban, melainkan sebagai "kekepoan", kita justru semangat, penasaran, dan tertarik untuk mengetahui lebih. Dalam prosesnya, kita belajar karena kita menambah pengetahuan.
3. Menentukan waktu belajar yang paling nyaman
Pilih waktu terbaik untuk belajar, jadi kita bisa fokus.
Lebih baik belajar di pagi hari. Kalau belajar malam, sekitar jam 7-9 malam saja. Lebih dari itu, daya otak sudah menurun, lebih sulit untuk konsentrasi.Â
Yang sayang, kalau malam harinya sudah capek belajar, terus dibawa tidur. Besok paginya, malah lupa semua.
4. Membuat komposisi belajar yang disukai
Tidak semua orang suka dan hobi belajar. Sehingga, pintar-pintarlah membuat pelajaran jadi sesuatu yang disukai.Â
Ibarat, kalau kita tidak suka makan brokoli, brokolinya bisa kita potong kecil-kecil, lalu dicampur dalam patty burger, sehingga brokolinya tidak terasa dan kita tetap bisa makan brokoli.
Jadi, belajarnya tidak harus selalu dengan membaca, bisa lewat menonton, cerita komik, dan lain-lain.Â
Sedangkan untuk pelajaran hitungan, tidak ada cara lain selain giat berlatih. Kita bisa memberikan kompensasi kepada diri sendiri sebagai bentuk apresiasi.Â
Boleh menonton 1 episode drama yang sedang tayang. Atau mungkin bermain game 1 babak. Yang jelas kompensasinya juga harus memiliki batasan. Kalau kebablasan, malah gawat.