Mohon tunggu...
Melina
Melina Mohon Tunggu... Lainnya - Teknisi Pangan

Menulis untuk sharing, karena sharing is caring.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

3 Alasan Kita Tidak Bisa Meniru "DIET" Belajar Teman

19 November 2022   17:26 Diperbarui: 27 Desember 2022   00:12 1086
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi belajar sambil bermain. (Unsplash/Robo Wunderkind)

Sehingga, jika kita terus konsisten untuk belajar sesuatu 1% setiap harinya, maka dalam jangka panjang ilmu yang terkumpul akan meningkat secara drastis, menjadi 1000%, seperti efek bola salju. Pelajaran yang terasa berat, lama-kelamaan akan terasa ringan.

Masalahnya, bagaimana jika kamu adalah seorang "prokrastinator" atau penunda? Apakah kita akan menjadi gagal?

Belum tentu juga.

Seorang youtuber, Elizabeth Filips, dalam videonya menyanggah teori James Clear, bahwa kebiasaan atau konsistensi bukanlah satu-satunya jalan menuju kesuksesan. 

Menurut Elizabeth, ia tidak mampu untuk menjaga konsistensi tersebut. Karena dalam satu hari, dapat terjadi hal-hal yang tidak terduga. 

Mempertahankan jadwal untuk membangun kebiasaan membuat kita menjadi seseorang yang egois. Dan lagi, tidak belajar satu atau dua hari tidak menghalanginya untuk menjadi seseorang yang berprestasi.

Elizabeth mengatakan, lebih baik kita membangun minat kita terhadap sesuatu pelajaran itu sedikit demi sedikit. Di sela-sela waktu, bacalah informasi terkait dengan pelajaran tersebut. Lalu, setelah banyak informasi dan ide terkumpul, gunakan satu hari untuk fokus belajar dan mengejar ketinggalan.

Dari perkataan Elizabeth, saya tetap menarik kesimpulan bahwa konsistensi belajar tetap menjadi kunci sukses dalam belajar. 

Yang berbeda hanyalah intensitas belajarnya. Tidak harus setiap hari dalam seminggu, tapi boleh saja 3 kali dalam seminggu.

Kalau begitu, bagaimana kita menyusun "diet" yang sesuai untuk diri kita?

1. Kita harus memahami diri sendiri

Seperti yang saya katakan sebelumnya, bahwa orang yang pintar adalah orang yang memahami dirinya sendiri. Dia bisa mengukur kemampuannya, sehingga tahu batasan kapan belajar dan kapan waktunya bermain. 

Bagi yang tidak bisa, lanjut ke poin berikutnya.

2. Yang penting mulai terlebih dahulu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun