Mohon tunggu...
Melina
Melina Mohon Tunggu... Lainnya - Teknisi Pangan

Menulis untuk sharing, karena sharing is caring.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

"Biobattery", Baterai Ramah Lingkungan dari Bakteri

28 Juni 2022   14:40 Diperbarui: 1 Juli 2022   17:31 1571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Glowing Sea Shore, California (Steemit.com)

Bayangkan seberapa banyak gula yang kita perlukan. Entah dalam bentuk gula pasir maupun gula cair, "Baterainya pasti berat banget, siapa yang mau pake? Bukan laptop ini namanya..." Begitulah pikir kami sambil tertawa. 

Tapi karena ini hanya konsep saja, kami mengklaim beratnya hanya 1,5kg. Wah, enteng juga ya... hahaha...

Saya ingin menampilkan gambar laptop dari tugas ini, namun sayangnya sudah terhapus dari memori laptop. Kurang lebih ilustrasinya seperti ini deh (gambar dari tugas lebih keren dengan efek petir-petir).

Ilustrasi Laptop Pikachu (Redbubble.com/anitabellajantz).
Ilustrasi Laptop Pikachu (Redbubble.com/anitabellajantz).

Kembali topik biobattery...

Kronologi berkembangnya Biobattery

Sebenarnya ide biobattery ini sudah ada sejak berpuluh-puluh tahun yang lalu. Mulanya, ide ini diperoleh dari penemuan Professor M.C. Potter dari Universitas Durham di tahun 1911, di mana ragi Saccharomyces cerevisiae dapat menghasilkan listrik dari hasil metabolisme gula.

Pada tahun 1931, Barnett Cohen menciptakan half biobattery atau half microbial fuel cell, di mana hanya 50% dari energi baterai yang berasal dari bakteri. Baterai yang diciptakan oleh Barnett Cohen ini mampu menghasilkan tegangan 35 volt dengan arus 2 miliampere.

Setelah itu, penelitian-penelitian untuk mengembangkan biobattery terus dilakukan. Namun, hingga tahun 1970, konsep mengenai cara kerja biobattery ini masih sulit dipahami. Hingga akhirnya penemuan H. Peter Bennetto menghasilkan terobosan mengenai bagaimana cara kerja dari biobattery ini.


Pada Mei 2007, Universitas Queensland, Australia menyelesaikan sebuah prototype biobattery yang mampu mengubah limbah cair mejadi air jernih, serta menghasilkan listrik dan karbondioksida.


Dan di bulan Agustus di tahun yang sama, perusahaan elektronik Sony mengumumkan bahwa mereka akan mengembangkan biobattery, membuat biobattery sempat menjadi topik pembicaraan yang hangat.

Namun, yang menjadi masalah utama dari baterai ini adalah umur baterai yang cukup singkat, terbatas pada beberapa jam saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun