Mohon tunggu...
Meli Melinda Dermawan
Meli Melinda Dermawan Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

saya seorang mahasiswa s1 saya suka bernyanyi dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pancasila Sebagai Pedoman Etika Dalam Berpolitik

20 Desember 2024   17:04 Diperbarui: 20 Desember 2024   17:04 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, tidak hanya berfungsi sebagai landasan konstitusi, tetapi juga sebagai pedoman etika dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam dunia politik. Dalam konteks ini, Pancasila memberikan nilai-nilai moral dan etika yang seharusnya menjadi acuan bagi para politisi dan masyarakat dalam menjalankan aktivitas politik. Artikel ini akan membahas bagaimana Pancasila dapat berfungsi sebagai pedoman etika dalam berpolitik, serta tantangan yang dihadapi dalam implementasinya.

1. Nilai-Nilai Pancasila dalam Politik

Pancasila terdiri dari lima sila yang masing-masing mengandung nilai-nilai luhur yang dapat dijadikan pedoman dalam berpolitik:

Sila Pertama: Ketuhanan yang Maha Esa

Sila ini menekankan pentingnya spiritualitas dan moralitas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam politik, hal ini mengingatkan para pemimpin untuk tidak hanya mengejar kekuasaan, tetapi juga untuk mengedepankan nilai-nilai keadilan dan kebaikan.

Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Sila ini menuntut penghormatan terhadap hak asasi manusia dan keadilan sosial. Dalam praktik politik, ini berarti bahwa setiap kebijakan yang diambil harus memperhatikan kepentingan rakyat dan tidak merugikan kelompok tertentu.

Sila Ketiga: Persatuan Indonesia

Sila ini mengajak semua elemen bangsa untuk bersatu dalam perbedaan. Dalam politik, hal ini berarti menghindari politik identitas yang dapat memecah belah masyarakat dan lebih mengedepankan kepentingan bersama.

Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan

Sila ini menekankan pentingnya musyawarah dan partisipasi rakyat dalam pengambilan keputusan. Politisi diharapkan untuk mendengarkan suara rakyat dan tidak hanya bertindak berdasarkan kepentingan pribadi atau golongan.

Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Sila ini menuntut adanya keadilan dalam distribusi sumber daya dan kesempatan. Dalam politik, ini berarti bahwa setiap kebijakan harus bertujuan untuk menciptakan kesejahteraan bagi seluruh rakyat, bukan hanya untuk segelintir orang.

2. Implementasi Pancasila dalam Praktik Politik

Meskipun Pancasila telah ditetapkan sebagai pedoman etika dalam berpolitik, implementasinya sering kali menghadapi berbagai tantangan. Beberapa di antaranya adalah:

Korupsi dan Penyalahgunaan Kekuasaan

Salah satu tantangan terbesar dalam politik Indonesia adalah korupsi. Banyak politisi yang mengabaikan nilai-nilai Pancasila demi kepentingan pribadi. Hal ini menciptakan ketidakpercayaan masyarakat terhadap institusi politik.

Politik Identitas

Di era modern ini, politik identitas semakin marak. Seringkali, politisi menggunakan isu-isu SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan) untuk meraih dukungan, yang bertentangan dengan semangat persatuan yang terkandung dalam Pancasila.

Kurangnya Partisipasi Masyarakat

Meskipun Pancasila menekankan pentingnya musyawarah, partisipasi masyarakat dalam proses politik masih rendah. Banyak orang merasa apatis terhadap politik, yang mengakibatkan suara rakyat tidak terdengar.

3. Upaya Mewujudkan Pancasila dalam Berpolitik

Untuk mewujudkan Pancasila sebagai pedoman etika dalam berpolitik, beberapa langkah dapat diambil:

Pendidikan Pancasila

Meningkatkan pendidikan Pancasila di semua jenjang pendidikan agar generasi muda memahami dan menginternalisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam berpolitik.

Penegakan Hukum yang Tegas

Memperkuat penegakan hukum terhadap praktik korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan. Hal ini penting untuk menciptakan iklim politik yang bersih dan berintegritas.

Mendorong Partisipasi Masyarakat

Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya partisipasi dalam politik. Ini dapat dilakukan melalui kampanye, diskusi publik, dan forum-forum yang melibatkan masyarakat.

Kesimpulan

Pancasila sebagai pedoman etika dalam berpolitik memiliki peran yang sangat penting dalam membangun sistem politik yang sehat dan berkeadilan. Meskipun tantangan dalam implementasinya cukup besar, dengan upaya bersama dari semua elemen masyarakat, nilai-nilai Pancasila dapat dihidupkan dalam praktik politik sehari-hari

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun