Mohon tunggu...
Meliana Chasanah
Meliana Chasanah Mohon Tunggu... Penulis - Islamic Writer

Far Eastern Muslimah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

The Guardian Lion

25 November 2021   22:10 Diperbarui: 25 November 2021   22:12 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Posisi Aslan sudah dikepung oleh para serigala. Dia masih tidak bergeming. Salah satu serigala menyerang dengan cakarnya. Meleset. Aslan langsung menghindar, kemudian berbalik untuk membalas serangan tersebut. Dengan sekali hentakan kaki, serigala itu terpental dan menabrak pohon besar di belakangnya.

Disusul serigala lainnya. Melihat perlawanan Aslan, membuat para serigala itu tidak mampu menguasai amarahnya. Jumlah mereka cukup banyak dibandingkan Aslan yang hanya seorang diri. Diesel hanya menonton anak buahnya yang menikmati pertempuran itu. Tentunya Aslan tidak berdiam diri saat serigala-serigala itu hendak menghabisinya.

Dalam sekejap mata, Aslan berubah wujud menjadi singa. Sebetulnya dia tidak ingin menggunakan kekuatannya kembali. Teringat dengan nasihat salah satu sahabatnya tempo hari, bahwa semua kekuatan yang ada pada dirinya hanyalah titipan dari Sang Pencipta. Jangan sampai Aslan menyalahgunakan kekuatan tersebut.

Jika ingin kembali menjadi manusia seutuhnya, dia harus merelakan kekuatannya dan menghapus semua perjanjiannya dengan iblis Incubus. Sekalipun nyawa taruhannya, itu lebih baik daripada menjadi pengikut iblis hingga masuk ke neraka bersamanya. Namun, keadaan darurat seperti ini Aslan terpaksa menggunakan kekuatannya.

“Kalian sengaja membuatku bertindak kasar!”

Tiba-tiba, dari cakar Aslan muncul sinar cahaya menyilaukan. Cahaya itu seterang matahari. Seperti hendak menelan para serigala. Diesel hanya terpana melihatnya. Mereka tidak menyadari bahwa cahaya itu mampu membuat mata menjadi buta. Tak lama kemudian, terdengar suara dentuman besar. Cahaya yang dihasilkan oleh cakar Aslan menghancurkan segala yang ada di dekatnya.

Diesel dan anak buahnya tumbang. Mereka terpental karena detuman tadi dan masih hidup, tapi tidak mampu bangkit untuk melawan Aslan. Hanya mengaduh karena kesakitan. Dentuman itu mengakibatkan Diesel dan para serigala terluka. Sedangkan Aslan masih berdiri dengan gagahnya. Lalu, berubah wujud menjadi manusia kembali.

“Dengarkan baik-baik! Aku datang ke sini dengan maksud ingin menyampaikan pesan dari Sultan Mehmed II, sekaligus memberi peringatan kepada kalian, berhentilah untuk tidak mengganggu warga Ottoman! Atau kalian akan mendapat balasan yang lebih dari ini.”

“Kau pikir, siapa dirimu berani berbicara seperti itu, hah? Dasar pengkhianat!”

Aslan melangkah maju ke tempat Diesel terbaring, yang tengah berusaha bangkit untuk berdiri. Sebelum sempat berdiri, Aslan menginjak dada Diesel. Sedikit menekan agar Diesel tidak kabur. Lalu menggertaknya.

“Maka jangan salahkan aku, jika nanti kembali ke sini dengan pasukan Janisarry.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun