Beliau akan bertanya banyak hal pada lelaki itu termasuk KTP yang bersangkutan dan saat itu saya pikir adalah sebuah interogasi. Namun akhirnya saya sadar bahwa dengan cara seperti itu ayah hanya ingin memastikan anaknya dalam keadaan baik dan bertemu dengan lelaki yang tepat.Â
Sepertinya, hanya dua lelaki ini yang berani datang ke rumah. Sikap ayah juga sama dengan saudara saya yang lain yang memiliki banyak teman laki-laki.Â
Ayah tak segan-segan menunjukkan muka masam bila beliau tidak setuju akan kehadiran teman laki-laki saudara saya itu. Padahal maksud kedatangan mereka adalah untuk mengerjakan tugas kuliah.Â
Begitulah ayah, meskipun terkesan over protektif sikapnya mampu menjaga saya hingga sebuah pernikahan terjadi.
Untuk kita yang telah menjadi  atau yang akan menjadi orang tua, menjaga anak dari perbuatan keji adalah kewajiban.Â
Berilah nasihat yang bermakna agar kehidupan yang dijalani anak sesuai dengan aturan-Nya. Sebab pada dasarnya sebuah aturan dibuat untuk menjaga diri sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H