Melihat hal tersebut, saya melaju saja, diikuti mobil yang melaju dengan arah yang sama tanpa mengklakson atau memberi tanda sein ke kiri. Alhasil, tersenggollah motor saya.
Bukan satu atau dua kali saja  kejadian serupa terjadi dalam berkendaraan. Para ibu-ibu tang sering melakukannya.Â
Mereka kadang memberi tanda sein ke kanan, tetapi kenyataannya kendaraan melaju ke kiri atau sebaliknya. Tentu saja hal ini sangat berbahaya karena pengendara akan sangat memperhatikan lampu sein yang sedang menyala.
Selain lampu sen, bunyi klakson pun sangat penting untuk diperhatikan. Ada bunyi klakson panjang, klakson sekali, atau klakson terputus beberapa kali.Â
Seringnya, para pengendara tidak bisa menggunakan klakson dengan bijak. Mereka menyelonyor saja tanpa mempedulikan pengendara lain.
Saya sangat takut bila berkendara di jalan raya tanpa memiliki klakson yang berfungsi dengan baik. Tak terbayang ramainya jalan raya. Tanpa klakson, kondisi berkendara akan menimbulkan ketakutan tersendiri.
Seorang pengendara yang baik tidak hanya memiliki kelengkapan berkendara seperti STNK, SIM saja.Â
Mereka harusnya dibekali pengetahuan dalam berlalu lintas termasuk penggunaan rambu, sen dan klason. Tanpa pengetahuan yang memadai tentang hal ini, itu berarti pengendara tersebut belum paham berlalu lintas.Â
Yang perlu diperhatikan dalam berkendara di jalan raya, yaitu perhatikan keselamatan orang lain juga. Jangan sampai kelalaian atau ketidaktahuan kita tentang aturan berlalu lintas menyebabkan orang lain celaka. Banyak hal yang perlu dipelajari saat berlalu lintas di jalan raya sebelum bahaya datang menyapa.
Pertama, perhatikan kapan lampu sein dan dinyalakan dinyalakan, lalu gunakan keduanya dengan tepat sesuai dengan situasinya.