"Bapak hanya bisa membantumu sampai di sini. Setelah ini, kamu harus berjuang lagi untuk mendapatkan beasiswa," tambah pak Zaili kembali.
"Iya, Pak," jawab Naya singkat.
Naya segera keluar dari kantor. Dia ingin sekali memberitahu bu Risma akan berita baik ini. Bu Risma pasti senang mendengarnya.
Setelah jam pelajaran terakhir berbunyi, Naya bergegas pulang. Tas ransel yang digendongnya tadi segera dia letakkan di kursi tamu. Naya mencari bu Risma ke dapur.
"Bu, hari ini Naya pulang membawa berita baik untuk Ibu!" ucap Naya dengan sedikit berteriak dan senyuman yang merekah.
"Wah, apa itu, Naya?" tanya bu Risma penasaran. Bu Risma yang tadi sedang mengiris bawang, mendadak menghentikan kegiatannya.
"Naya bisa masuk universitas negeri tanpa tes, Bu!" pekik Naya pelan.
"Masya Allah, benarkah itu, Naya?" tanya bu Risma tak percaya.
Naya pun menceritakan semuanya kepada bu Risma. Setelah mendengar cerita Naya, bu Risma langsung mendekati Naya, lalu memeluknya.
"Man Jadda wa jadda, Siapa yang bersungguh-sungguh, maka ia akan mendapatkannya," ucap bu Risma sambil menangis menahan haru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H