Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Peserta Didik Dalam Pembelajaran
Lokasi                      : SMK Negeri 3 Garut
Lingkup Pendidikan        : Sekolah Menengah Kejuruan
Tujuan yang ingin dicapai  : Meningkatkan hasil belajar kimia peserta didik  dengan menggunakan model pembelajaran berbasis                                    proyek (PjBL) dan media pembelajaran interaktif
Penulis                     : Meli Siska Budiman, S.Pd
Tanggal                     : 5-7 Januari 2023
SITUASI
Kondisi yang melatar belakangi masalah:
Hasil belajar merupakan kemampuan yang dimilki peserta didik setelah menerima pengalaman belajar yang meliputi aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Namun saat ini, hasil belajar peserta didik tergolong rendah apalagi pasca pandemik Covid-19.Â
Berdasarkan hasil observasi pengalaman mengajar, wawancara dengan berbagai nara sumber, serta berdasarkan hasil kajian literatur jurnal penelitian yang menjadi faktor rendahnya hasil belajar peserta didik dapat disebabkan beberapa hal, di antaranya:Â
1) faktor internal yaitu berasal dari dalam diri peserta didik seperti kurangnya minat dan motivasi peserta didik. 2) faktor eksternal yaitu berasal dari luar diri peserta didik, seperti penggunaan media pembelajaran yang kurang menarik dan penggunaan metode ceramah dalam pembelajaran sehingga peserta didik merasa bosan dan cenderung hanya menyimak penjelasan yang disampaikan guru ketika kegiatan pembelajaran berlangsung.
Praktik ini penting untuk dibagikan karena:
Praktik pembelajaran ini bisa memotivasi saya untuk meningkatkan kemampuan dalam mendesain pembelajaran yang inovatif. Selain itu, praktik pembelajaran ini bisa menjadi referensi dan inspirasi bagi rekan guru lain yang mengalami permasalahan yang sama terkait rendahnya hasil belajar peserta didik.
Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini:
Mencari solusi dari permasalahan yang dihadapi peserta didik, yaitu dengan merancang pembelajaran inovatif, kreatif dan menyenangkan yang dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik sesuai dengan tujuan pembelajaran. Memfasilitasi peserta didik selama proses pembelajaran di dalam kelas, serta membantu peserta didik yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan masalah.
TANTANGAN
Tantangan yang dihadapi untuk mencapai tujuan tersebut:
Membuat media pembelajaran interaktif yang dapat menarik perhatian peserta didik dalam pembelajaran.
Membuat modul ajar dengan menggunakan model pembelajaran inovatif sehingga mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Membutuhkan waktu dan persiapan dalam pembuatan perangkat pembelajaran.
Membutuhkan sarana dan prasarana yang memadai agar proses pembelajaran bisa berjalan dengan lancar
Membutuhkan waktu yang lebih lama dalam pelaksanaanya dibandingkan dengan pembelajaran konvensional.
Siapa saja yang terlibat:
Peserta didik sebagai sentral dalam proses pembelajaran
Dosen dan guru pamong sebagai pembimbing dalam proses PPG mulai dari awal hingga tahap pelaksanaan PPL
Kepala Sekolah yang telah memberi izin dan dukungan dalam pelaksanaan PPG khusunya dalam pelaksanaan PPL
Guru/rekan sejawat yang memberi dukungan dan saran untuk kelancaran praktik PPL
AKSI
Langkah-langkah yang digunakan untuk menghadapi tantangan tersebut:
Untuk menghadapi tantangan tersebut, guru melakukan kajian literatur terkait model pembelajaran inovatif yang dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Selain itu, guru juga harus mencari referensi media pembelajaran interaktif yang dapat digunakan untuk membuat peserta didik tertarik pada pembelajaran yang dilakukan.
 Strategi apa yang digunakan:
Strategi yang digunakan adalah penggunaan model pembelajaran PjBL, karena model ini memiliki kelebihan diantaranya mendorong peserta didik lebih aktif, mengembangkan kemampuan peserta didik untuk berpikir kritis, serta mengembangkan kemampuan dalam memecahkan masalah. Media pembelajaran interaktif yang digunakan yaitu LKPD liveworksheets, soal evaluasi quizizz, bahan ajar online.
Bagaimana prosesnya:
Pada tahap perencanaan, guru menyusun sendiri media yang akan digunakan untuk menunjang pembelajaran yang akan dilakukan, menyusun modul ajar, LKPD, instrumen penilaian meliputi aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang disesuaikan dengan arahan dari dosen dan guru pamong.
Pada tahap pelaksanaan, guru menyiapkan segala hal yang diperlukan untuk menunjang terlaksananya praktik pembelajaran yang telah dirancang sebelumnya, seperti mengkondisikan peserta didik, mengkondisikan kelas, persiapan alat seperti infokus, laptop, handphone, pengecekan jaringan internet.
Ada kendala yang muncul ketika proses pembelajaran berlangsung, seperti peserta didik ada yang tidak bisa mengakses link quizizz tetapi hal itu dapat langsung teratasi dengan adanya gawai pengganti yang telah dipersiapkan sebelumnya, ada peserta didik yang masih kurang aktif dalam proses pembelajaran maka solusinya peserta didik diberikan arahan kembali untuk ikut terlibat aktif dalam diskusi, meminta ketua kelompok melakukan pembagian tugas terkait proyek pemecahan masalah.
Pada akhir pembelajaran, peserta didik dapat merancang alat penjernih air sederhana, Â mampu membuat produk berupa video alat penjernih air sederhana, kemudian mempresentasikan produk yang telah dibuat.
                                           (sumber: dokumen pribadi penulis)
Sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini:
Sumber referensi seperti buku sumber, google, youtube infokus, gawai, LKPD, powerpoint, jaringan internet.
REFKESI HASIL DAN DAMPAK
Dampak dari aksi dari langkah-langkah  yang dilakukan:
Penggunaan model pembelajaran PjBL dan media pembelajaran interkatif dapat meningkatkan hasil belajar kimia peserta didik dalam pembelajaran Proyek IPAS, membuat pembelajaran menjadi menyenangkan, dan membuat peserta didik lebih aktif terlibat dalam proses pembelajaran.
 Keefektifan Hasil:
Praktik pembelajaran yang dilakukan hasilnya efektif, karena dengan penggunaan model pembelajaran PjBL dan media pembelajaran interkatif, memiliki banyak manfaat diantaranya meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap materi ajar, meningkatkan kerja sama, meningkatkan kemampuan berpikir kritis serta kemampuan dalam memecahkan masalah. Hal tersebut dibuktikan dengan peserta didik mampu membuat proyek alat penjernih air sederhana, mampu mempresentasikan hasil produknya dengan pembuatan video alat penjernih air sederhana. Serta didukung dengan adanya peningkatan hasil belajar, hasil penilaian sikap dan penilaian keterampilan peserta didik dengan kategori baik dan sangat baik.
a. Hasil penilaian pengetahuan
b. Hasil penilaian sikap peserta didik
c. Hasil penilaian keterampilan proyek peserta didik
Artefak produk video yang dibuat peserta didik
Respon peserta didik terhadap pelaksanaan pembelajaran yang berlangsung baik, hal ini dibuktikan dengan hasil refleksi peserta didik bahwa pembelajaran dengan model PjBL serta penggunanaan LKPD interaktif membantu mereka dalam memahami materi pembelajaran.
Respon guru terhadap pelaksanaan pembelajaran yang berlangsung sudah baik, semoga praktik pembelajaran dengan model inovatif ini terus dilakukan secara konsisten.
Faktor keberhasilan dalam  praktik pembelajaran ini tidak terlepas dari persiapan guru dalam merancang pembelajaran yang menarik, pemahaman terhadap model pembelajaran PjBL, kemampuan dalam menghadapi masalah/ kendala yang terjadi saat proses pembelajaran berlangsung.
Pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut:
Berdasarkan hasil refleksi dari pembelajaran yang telah dilakukan, model pembelajaran PjBL dan penggunaan media pembelajaran interkatif  (LKPD liveworksheets, bahan ajar online, serta evaluasi dengan quizizz) dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Kemudian dengan praktik pembelajaran ini, menambah wawasan baru serta kemampuan guru dalam merancang pembelajaran inovatif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H