Mohon tunggu...
Meldy Muzada Elfa
Meldy Muzada Elfa Mohon Tunggu... Dokter - Dokter dengan hobi menulis

Internist, lecture, traveller, banjarese, need more n more books to read... Penikmat daging kambing...

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Sudah Ditemukan Obat untuk Covid-19, Benarkah?

16 April 2020   21:20 Diperbarui: 17 April 2020   07:26 1843
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siklus Hidup SARS-CoV2 dan Obat-obatan Yang Potensial (Sumber: J Biol Chem. 2016; 291 (26):13846-54)

Salah satu yang dikhawatirkan dalam infeksi SARS-CoV2 ke tubuh manusia adalah badai sitokin (cytokine storm). Ini adalah kondisi diproduksinya berbagai sitokin yang menyebabkan peradangan karena adanya hiperaktivasi sistem imun, dan merupakan komplikasi penyakit inflamasi sistemik (peradangan menyeluruh) yang dapat mengakibatkan kegagalan organ dan mengancam jiwa.

Yang punya peran penting dalam badan sitokin adalah interleukin 6 (IL-6). Interleukin sendiri sudah penulis jelaskan pada tulisan awal di atas. Beberapa penelitian menyatakan bahwa IL-6 berperan penting dalam jalur peradangan yang akhirnya menyebabkan kegagalan organ. 

Baru-baru ini Perhimpunan Rematologi Indonesia memberikan rekomendasi pemberian obat Tocilizumab/TCZ (merk dagang Actemra) pada penyakit inflamasi dengan badai sitokin, salah satunya pada Covid-19. Tocilizumab berperan sebagai penghambat IL-6 yang keluar pada kasus SARS-CoV2 yang mulai menginfeksi mulai dari paru dengan 3 cara, 1. Mengikat reseptor/penerima IL-6, 2. Mencegah aktivasi reseptor IL-6, dan 3. Menghambat sinyal IL-6.

Dalam Protokol Tatalaksana Covid-19 yang disepakati oleh 5 organisasi perhimpunan dokter spesialis, pada kasus Covid-19 yang berat salah satu terapi diberikan Hidrokortison 100 mg/24 jam selama 3 hari pertama.

Hidrokortison merupakan salah satu jenis kortikosteroid yang berfungsi untuk meredakan peradangan. Walaupun belum tersedia data klinis yang adekuat mengenai manfaat pemberian kortikosteroid dalam penanganan Covid-19, badan kesehatan dunia (WHO) ataupun Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat masih merekomendasikan untuk menghindari penggunaan obat ini untuk COVID-19. 

Namun di sisi lain, pedoman terbaru dari Surviving Sepsis Campaign justru merekomendasikan penggunaan kortikosteroid untuk pasien COVID-19 yang mengalami acute respiratory distress syndrome (ARDS).

Dari penulis sendiri menilai bahwa Hidrokortison yang merupakan kortikosteroid berpeluang dalam mencegah perburukan Covid-19 sekaligus berperan dalam mencegah terjadinya bada sitokin. Sehingga pemberian dalam jangka waktu 3 hari di awal pengobatan masih sesuai dengan teori yang telah dituliskan.

Pemberian antibiotik

Penambahan Antibiotik pada Covid-19 Bermanfaat (Sumber: kompas.com)
Penambahan Antibiotik pada Covid-19 Bermanfaat (Sumber: kompas.com)

Walaupun secara teori bahwa Covid-19 diakibatkan oleh virus yang bernama SARS-CoV2, namun dalam pengobatan pada pasien tetap direkomendasikan pemberian antiotik khususnya yang spesifik untuk infeksi pernafasan.

Azitromisin merupakan antibiotik golongan makrolida yang secara spesifik diindikasikan pada penyakit paru yang disebabkan bakteri H. influenza, M. catarrhalis atau S. pneumoniae yang diduga akan ikut berkembang pada pasien Covid-19, sehingga perlu untuk diberikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun