Mengurangi tekanan pada kaki, karena tekanan yang berulang dapat menyebabkan ulkus (luka kaki diabetes) sehingga harus dihindari. Mengurangi tekanan merupakan hal yang sangat penting dilakukan pada ulkus neuropatik (luka karena gangguan saraf). Pembuangan kalus (kulit yang menebal) dan memakai sepatu dengan ukuran yang sesuai diperlukan untuk mengurangi tekanan.
Pada pasien luka yang sudah mulai sembuh, sebaiknya menghindari tekanan seminimal mungkin. Karena jika tetap dipakai untuk berjalan, luka yang sempat menyembuh akan kembali terbuka. Apalagi kalau luka tersebut terdapat di telapak kaki. Peran jajaran rehabilitasi medik pada usaha kendali tekanan ini sangat diperlukan.
6. Edukasi
Dari 5 kendali yang telah dijabarkan di atas, yang terpenting adalah seluruh pasien dengan diabetes perlu diberikan edukasi mengenai perawatan kaki secara mandiri.Â
Edukasi tersebut antara lain:
- Tidak boleh jalan keluar rumah tanpa alas kaki
- Tidak menggunakan air panas dan alat-alat elektrik di kaki karena ambang rasa yang menurun pada kaki diabetes
- Menggunakan sepatu atau sandal yang pas, tidak kesempitan dan tidak kelebaran
- Memotong kuku harus rata, tidak boleh masuk ke dalam pada pinggir kuku
- Memeriksa sepatu sebelum mengenakan, membersihkan ketika terdapat kerikil atau benda tajam dalam sepatu
- Menggunakan pelembab atau krim berdasar air pada kaki yang kering atau pecah-pecah
- Menjaga kaki selalu kering (tidak lembab yang dapat meningkatkan risiko pertumbuhan jamur)
- Senam kaki
Seperti yang disampaikan di atas tadi, berbicara kaki diabetes maka sebaiknya harus komprehensi dan paripurna dari awal sampai akhir. Namun hal tersebut tidak akan dapat dijabarkan dalam ulasan yang sederhana ini. Sangat penting sekali teman sejawat untuk mengetahui paling tidak prinsip manajemen lukan kaki diabetes agar tujuan penatalaksanaannya lebih terstruktur.Â
Namun yang harus diingat, tatalaksana ini memerlukan suatu tim dimana dalam tim tersebut berkumpul ahli penyakit dalam, ahli bedah, ahli ortopedi, ahli jantung pembuluh darah, ahli saraf dan ahli rehabilitasi medik untuk kesempurnaan manajemennya.
Walaupun mungkin ada anggapan jauh api dari panggang terhadap tulisan ini, namun setidaknya tulisan ini sedikit banyak membantu teman-teman sekalina dalam berpartisipasi mengurangi angka kecacatan dan kematian akibat luka kaki diabetes. Semoga.
Salam sehat,
dr. Meldy Muzada Elfa