Sumplemen vitamin B kompleks hanya bersifat sewaktu-waktu dan tidak dianjurkan untuk dikonsumsi rutin secara lama. Dosisnya hanya sehari sekali dan disarankan meminum saat perut kosong dengan 1 gelas air putih. Bagaimana vitamin B bekerja bisa dibaca dari tulisan saya di sini.
Serangan alergi kadang tidak bisa diprediksi kapan terjadi. Bisa karena makanan, udara dingin, debu jalanan atau hanya karena embun pagi hari di jalan. Alergi adalah reaksi autoimun tubuh namun akan menggangu jika tidak diobati. Gejala yang ringan adalah timbulnya gatal-gatal dan kemerahan pada kulit. Bisa terjadinya bersin pada hidung dan jika menjadi lebih parah sampai sesak nafas.
Jika merasakan hal tersebut dan meyakini hal tersebut adalah alergi, maka persedian obat anti alergi yaitu CTM dirasa cukup membantu. Namun perlu diperhatikan bahwa efek samping obat-obat anti alergi salah satunya CTM adalah mengantuk. Sehingga jika mengonsumsi obat ini, pemudik sebaiknya beristirahat dulu atau tidur untuk menghilangkan efek mengantuknya tersebut.
Saat mudik rentan sekali kaki atau tangan terbentur yang menyebabnya nyeri sendi dan nyeri otot. Hal tersebut cukup dimaklumi karena di jalan mungkin saja terjadi sesuatu yang tidak bisa dihindari. Sehingga penting sekali membawa krim antinyeri sebagai salah satu obat bawaan. Krim antinyeri (bisa dalam bentuk salep, gel atau lotion) biasanya mengandung zat aktif antiinflamasi yang bertujuan untuk mengurangi peradangan lokal di daerah yang dioleskan. Menghentikan peradangan tentunya akan mengurangi rasa nyeri, bengkak atau kemerahan yang terjadi akibat kejadian yang tidak diinginkan. Krim antinyeri ini banyak tersedia di pasaran dengan merk yang beraneka macam.
Krim antinyeri masing-masing merk mempunyai jenisnya tersendiri. Antara bentuk gel dengan salep ataupun lotion akan berbeda juga jumlah kandungan dan waktu penyerapannya, sehingga bijak kiranya membaca aturan pemakaian.. Pemakaiannya hanya diindikasikan pada nyeri akibat trauma yang bersifat ringan dan tidak ada luka. Jika trauma sangat berat sebaiknya berobat ke fasilitas kesehatan terdekat. Dan jika terdapat luka, krim ini dilarang untuk dioleskan di daerah luka.
Selain obat yang disebutkan di atas, ada beberapa bahan yang dapat menjadi pelengkap untuk menunjang kesehatan selama mudik. Bahan-bahan tersebut antara lain seperti minyak kayu putih, minyak angin, inhaler/pelega nafas, mouthwash dan gel antiseptik. Bahan-bahan ringan tersebut walaupun sepele tapi kadang membantu selama perjalanan dan saat lebaran.Â
Jangan obati sendiri, bawa ke fasilitas kesehatan terdekat jika:
Kita sudah mempersiapkan obat-obatan saat mudik, namun ada beberapa hal jika ini terjadi maka sebaiknya tidak usah mengobati sendiri dan sebaiknya mendatangi posko atau fasilitas kesehatan terdekat. Hal-hal tersebut antara lain:
- Demam saat perjalanan
- Kecelakaan dengan luka-luka atau curiga pergeseran tulang dan sendi
- Sesak nafas memberat
- Nyeri dada memberat di perjalanan
- Nyeri kepala yang tidak menghilang/berkurang dengan anti nyeri
- Serangan asma
Demikianlah sedikit tulisan ini agar membantu kelancaran bagi para pemudik yang akan merayakan lebaran beserta keluarga. Seperti yang dituliskan di awal tadi, bahwa mudik merupakan budaya kita dan selalu ditunggu setiap tahun. Kejadian-kejadian yang tidak diinginkan selama mudik adalah risiko yang tentunya harus dipikirkan bagaimana mengurangi risiko itu terjadi di kemudian hari, dan hal tersebut tanggung jawab kita bersama, bukan hanya pemerintah. Setidaknya jika memang tidak bisa membantu, jangan menghardik atau nyinyir dengan orang yang mudik, karena mereka juga punya hak yang sama untuk merasakan hangatnya berkumpul bersama keluarga dengan takaran kemampuan yang mereka miliki masing-masing.
Salam sehat,
dr. Meldy Muzada Elfa