Jika peradangan tersebut hanya bersifat lokal, maka terjadi tanda-tanda yaitu kemerahan, panas, bengkak, nyeri dan penurunan fungsi pada daerah yang merasang tersebut. Sebagai contoh: ibu jari tertusuk duri, jika terjadi peradangan lokal maka ibu jari akan menjadi bengkak, kemerahan, nyeri, terasa panas dan fungsinya menurun. Namun perlu perhatikan, dalam keadaan daya tahan tubuh yang baik, biasanya peradangan lokal ini tidak menyebabkan peradangan sistemik dan sembuh dengan perawatan dan pemberian obat sesuai indikasi.
Namun kalau seandainya peradangan tersebut menjadi sistemik atau menyebar ke seluruh tubuh maka tentunya situasi menjadi lebih serius. Dalam keadaan ini pasien dianjurkan tidak usah puasa.
Berdasarkan Survival Sepsis Campaign 2012, ada beberapa kriteria seseorang dikatakan peradangan sistemik atau menjadi infeksi sistemik (sepsis). Kriteria yang bisa dimonitor oleh masyarakat awam adalah: nadi >90 x/menit, suhu >38.3°C, pernafasan >24x/menit.
Dalam keadaan tersebut, tubuh membutuhkan lebih banyak cairan dan kalori dibandingkan orang normal, sehingga kalau berpuasa dikhawatirkan malah lebih membahayakan jiwa.
Andaikan pembaca atau keluarga/handai taulan sakit dan ketika memeriksa diri sendiri didapatkan kriteria di atas, sebaikny jangan nekat berpuasa dan seger hubungi dokter/fasilitas kesehatan terdekat.
2. Diabetes dengan kadar gula darah tidak stabil
Beberapa tulisan memang menyatakan bahwa puasa justru bermanfaat bagi penyandang diabetes, namun yang harus digarisbawahi bahwa ini tertentu pada penderita dengan gula darah yang stabil.
Penyandang diabetes yang terkendali dengan pengaturan makan saja tidak akan mengalami kesulitan untuk berpuasa. Selama berpuasa perlu dicermati adanya perubahan jadwal, jumlah dan komposisi asupan makanan. Sedangkan diabetes pada usia lanjut mempunyai kecenderungan dehidrasi bila berpuasa oleh karena itu dianjurkan minum yang cukup.
Karena puasa berlangsung selama 14 jam, maka cadangan glikogen dalam tubuh jumlahnya akan menurun. Rendahnya kadar glikogen dalam tubuh akan merangsang tubuh untuk memecah atau membakar lemak sebagai bahan makanan dan sumber energi lain bagi tubuh.Â
Pembakaran asam lemak  ini akan menghasilkan zat  yang disebut keton. Seperti halnya glikogen, zat keton ini juga dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk kerja otot jantung dan otot tubuh lainnya, semisal kerja hati dan organ tubuh lainnya. Pada orang tanpa diabetes, semua proses ini berlangsung secara seimbang karena insulin yang digunakan untuk proses di atas cukup tersedia di dalam tubuh untuk menyeimbangkan proses-proses tersebut.
Pada penderita dengan gula darah yang tidak stabil dan cenderung selalu tinggi, sebaiknya tidak usah berpuasa dulu sampai didapatkan gula darah yang stabil dengan obat-obatan yang tetap.Â