Aku terbangun saat mendengar sms masuk. Dari perawat jaga paviliun dengan isi pesan:
"Selamat malam dok, maaf mengganggu. Izin menyampaikan bahwa pasien dokter atas nama Dian Savitri telah meninggal dunia dengan disaksikan dokter jaga, perawat dan keluarga pasien. Keluarga pasien menerima dan menyampaikan ucapan terima kasih atas perawatannya selama ini"
Innalillahi wa inna ilaihi ra'jiun.....
Aku tatap wajah istriku yang terlelap. Wanita yang selalu setia melayani dan menungguku walaupun terkadang aku hiraukan karena sibuknya pekerjaan. Ingin kupeluk kedua anakku yang sedang tidur di kamarnya masing-masing, anak-anak yang seringkali terlupakan dan bahkan untuk meluangkan waktu menghadiri undangan dari tempat sekolah merekapun bisa dihitung dengan jari.
"Kapan hambaMu ini mati Ya Allah? Apakah Engkau sayang denganku dengan memberikan peringatan terlebih dulu? Â Jangan jadikan hamba sebagai orang yang terlena ya Allah"
Aku kecup kening istriku... Dan aku melangkah untuk merasakan sejuknya air wudhu dan bersimpuh di hadapannya di waktu sepertiga malam.
Aku tidak harus menunggu peringatanNya... aku tidak harus menunggu sesuatu hal untuk berubah.... Allah pasti selalu menyayangi hambaNya dengan cara yang berbeda. Izinkanlah hamba untuk berubah lebih baik sejak malam ini Ya Allah.
Terima kasih bu Diah Savitri, kesabaran dan ketabahanmu merubah hidupku. Tidak ada hal yang sia-sia dalam segala kejadian di muka bumi ini.Â
"Rabbana ma khalaqta hadza bathila subhaanaka faqinaa 'adzabannaar"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H