Pada kasus pasien dengan kencing manis dan darah tinggi, sering terjadi komplikasi yang disebut dengan neuropati perifer atau dalam istilah awam yaitu kerusakan sistem saraf tepi yang mengirimkan informasi dari otak dan sumsum tulang untuk setiap bagian dari tubuh. Tanda klinis yang umum terjadi adalah kesemutan dan mati rasa. Jika pasien dengan kencing manis dan darah tinggi terjadi neuropati perifer, kemudian jalan kaki tanpa alas dan terkena benda tajam atau luka bakar karena jalan yang panas, dia tetap tidak merasa. Parahnya lagi karena tidak merasa, dia terus berjalan dan lukanya menjadi kotor.
Justru kejadian inilah yang menyebabkan terjadinya luka infeksi bahkan gangren (bakteri menghasilkan gas) yang berbahaya selain terhadap organ yang terinfeksi tersebut bahkan juga menyebabkan infeksi sistemik (masuk darah) yang menyebabkan kematian.
Pada kasus lain, ditemukan kelainan kulit akibat parasit yang masuk ke dalam kulit diakibatkan berjalan tidak menggunakan alas kaki. Penyakit kulit tersebut disebut dengan Cutaneous Larva Migrans/Creeping Eruption.
Satu contoh lagi penyakit kulit karena infeksi virus akibat kontak langsung dengan tanah adalah penyakit mata ikan. Penyakit ini disebabkan oleh virus human papilomavirus (HPV). Virus HPV ada dua jenis yakni HPV-1 dan HPV-2. HPV-1 menyerang pada kaki, HPV-2 menyerang pada tangan. Virus ini lebih rentan terjangkit pada daerah/tanah dengan banyak kotoran ayam.
Pada aspek lain juga bahwa jalan kaki tanpa alas kaki justru seakan bertentangan dengan kampanye hidup sehat salah satunya menjaga kebersihan diri. Bahkan di rumah sakit yang maju sekarang ini, tidak ada anjuran lagi untuk melepas alas kaki ketika memasuki ruangan seperti Intensive Care Unit (ICU)/Intensive Coronary Care Unit (ICCU), ruang hemodialisa (cuci darah), atau ruang intensif lainnya. Andaipun diperlukan sterilitas, dianjurkan untuk ganti alas kaki. Semuanya itu bertujuan untuk meminimalisir kontak infeksi terhadap tubuh seseorang. Jika di rumah sakit saja dianjurkan seperti itu, masa kita jalan keluar rumah tanpa alas kaki?
Terakhir menutup tulisan ini, penulis sengaja tidak terlalu banyak mengulas berdasarkan ilmu kedokteran modern. Sebab menurut dr. Suharsana, MPH ketika kita ingin memahami akupunktur yang dikenal dengan pengobatan timur dengan menggunakan pendekatan ilmu kedokteran barat maka tidak akan bisa dipahami dan tidak akan dapat titik temunya. Teori akupuntur yang berasal dari Pengobatan/obat-obatan tradisionalTiongkok tidak melalui penggunaan metode ilmiah, dan mendapat berbagai kritik berdasarkan pemikiran ilmiah. Tidak ada basis anatomis atau histologis yang secara fisik bisa diverifikasi tentang keberadaan titik akupunktur atau meridian (akupunktur). Demikian tulisan singkat, pakailah terus alas kaki Anda!
Â
Salam sehat,Â
dr. Meldy Muzada Elfa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H