Mohon tunggu...
Meldy Muzada Elfa
Meldy Muzada Elfa Mohon Tunggu... Dokter - Dokter dengan hobi menulis

Internist, lecture, traveller, banjarese, need more n more books to read... Penikmat daging kambing...

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Pertolongan Pertama Tersedak (Choking) Bukan Memberikan Air Minum

15 Maret 2016   14:50 Diperbarui: 4 April 2017   16:22 23585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berikut adalah tanda dan ciri seseorang tersedak:

  1. Masih bisa batuk, tapi lemah atau tidak dapat batuk sama sekali
  2. Napas bertambah cepat
  3. Kulit, bibir, dan kuku jadi berwarna biru (membiru)
  4. Tidak dapat berbicara
  5. Memegang leher (tanda universal dari tersedak)
  6. Tidak dapat memasukkan udara/menarik napas dengan baik
  7. Terakhir: Menjadi hilang kesadaran

Kondisi penyakit lain yang mungkin seperti tersedak adalah asma, serangan jantung, stroke, atau kondisi sakit lain yang menyebabkan gangguan pernapasan sehingga kita harus jeli membedakan hal itu.

Pertolongan pertama artinya pertolongan yang cepat dan tepat walau tanpa peralatan yang memadai dengan tujuan live saving atau menjaga tetap hidup.

Manajemen yang dilakukan ketika terdapat seseorang yang tersedak:

  1. Berikan 5 pukulan pada punggung di antara tulang belikat (skapula) dengan menggunakan tumit tangan
  2. Lakukan 5 kali tekanan pada perut (maneuver Heimlich)
  3. Lakukan kedua hal di atas bergantian sampai benda asing keluar. American Heart Association tidak menyarankan dilakukan pukulan di punggung, hanya menyarankan maneuver Heimlich 

[caption caption="Manuver Heimlich (Sumber: www.ravishly.com)"]

[/caption]Bagaimana melakukan maneuver Heimlich, silakan dilihat video ini.

Terlepas dari berhasil atau tidak tindakan kita, namun yang pasti kita telah melakukan tindakan yang benar dan bukan justru menyebabkan korban menjadi semakin parah. Ada yang berhasil namun kadang kala juga ada yang tidak berhasil. Sehingga dalam keadaan seperti itu penting adanya kerja sama dari lingkungan sekitar. Kerja sama tersebut antara lain membantu korban dengan manuver tersebut, memanggil bantuan medis terdekat, dan atau menyediakan transportasi untuk dibawa ke bantuan medis terdekat agak bisa dilakukan pertolongan lebih lanjut sesuai dengan standar medis.

Demikian sedikit ulasan dari penulis untuk meluruskan kembali apa yang harus dilakukan agar tidak menjadi salah persepsi di masyarakat yang justru akan memperburuk keadaan. Semoga dapat membantu dan bermanfaat.

 

Salam sehat, 

dr. Meldy Muzada Elfa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun