Mohon tunggu...
Meldy Muzada Elfa
Meldy Muzada Elfa Mohon Tunggu... Dokter - Dokter dengan hobi menulis

Internist, lecture, traveller, banjarese, need more n more books to read... Penikmat daging kambing...

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama FEATURED

Mari Menghitung Risiko Terkena Serangan Jantung Anda

5 Maret 2016   16:03 Diperbarui: 26 Maret 2024   12:00 7181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi serangan jantung. Sumber: Shutterstock/Kladej

Saya akan mencontohkan ibu saya sendiri yang memiliki risiko darah tinggi namun selalu terkontrol karena mengkonsumsi obat hipertensi rutin. Beliau seorang wanita, usia 55 tahun, tidak merokok, tekanan darah sistolik 120 mmHg (milimeter air raksa) dan kolesterol 190 gr/dL.
Cara membaca:

  • Pertama, jenis kelamin adalah wanita, maka lihat sub tabel sebelah kiri.
  • Kedua, usia 55 tahun, maka masuk ke sub tabel kiri usia 55 tahun
  • Ketiga, tidak merokok, maka masuk ke sub tabel kiri usia 55 tahun sebelah kiri
  • Keempat, tekanan darah 120 mmHg, maka masuk ke sub tabel kiri usia 55 tahun sebelah kiri baris pertama
  • Kelima, kolesterol 190 gr/dL, maka masuk ke sub tabel kiri usia 55 tahun sebelah kiri baris pertama kolom nilai 5 dengan nilai adalah 1%
  • Kesimpulan: Ibu saya memiliki risiko serangan jantung sekitar 1% pada 10 tahun yang akan datang

Sekarang mari kita berandai-andai dengan memodifikasi data diatas. Andai ibu saya tidak rutin minum obat darah tinggi dan tekanan darah sistolik rerata adalah 140 mmHg, maka risiko serangan jantung beliau naik menjadi 2%. 

Apalagi jika tekanan darahnya tidak terkontrol sampai di atas 160 mmHg, maka semakin tinggi pula risiko terjadinya jantung tersebut. Maka sangat penting sekali menjaga tekanan darah agar selalu normal.

Sudah paham? Mari menghitung risiko terkena serangan jantung Anda.

Kalau sudah tahu, apa yang harus saya lakukan?

Sebenarnya cukup mudah menjawab hal tersebut, yaitu kurangi skornya dengan memodifikasi faktor yang bisa diubah yaitu kebiasaan merokok, tekanan darah dan nilai kolesterol. Sedangkan usia dan jenis kelamin adalah faktor risiko yang tidak bisa diubah.

Namun ketika berbicara aplikatifnya maka hal ini cukup sulit. Sebagai contoh untuk mengurangi atau menghentikan kebiasan merokok, berdasarkan survey yang dilakukan oleh salah LSM menyatakan angka kegagalan berhenti merokok sangat tinggi >60% pada populasi tanpa komplikasi/penyakit. 

Hal tersebut bisa dipahami karena populasi tersebut belum merasakan akibat buruk dari merokok  yang menyebabkan gangguan tubuh. 

Penulis sendiri pun pernah mengulas salah satu trik mengurangi kebiasaan merokok dengan makanan/minuman pada tulisan yang berjudul Inilah yang harus dikonsumsi untuk mengurangi kencanduan merokok dengan harapan dapat membantu masyarakat yang punya niat berhenti merokok.

Sedang untuk darah tinggi, maka untuk menurunkan harus tetap dengan pertimbangan dokter dalam memilihkan obat yang cocok. Banyak sekali obat darah tinggi yang beredar namun pemberiannya pada setiap individu berbeda sesuai dengan kondisi penderita. 

Pendekatan terapi tekanan darah berbeda pada individu yang berbeda skor dan berbeda ukuran tekanan darahnya. Jangan mengobati sendiri, tetap harus konsultasi ke dokter.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun