Mohon tunggu...
Meldy Muzada Elfa
Meldy Muzada Elfa Mohon Tunggu... Dokter - Dokter dengan hobi menulis

Internist, lecture, traveller, banjarese, need more n more books to read... Penikmat daging kambing...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama FEATURED

Saya, Anda dan Kita Peduli, Hilangkan Mitos Kanker “Selamat Hari Kanker Sedunia”

3 Februari 2016   14:55 Diperbarui: 4 Februari 2022   06:48 1796
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada daerah-daerah tertentu hal tersebut dapat cepat dideteksi. Sebagai contoh adanya lesi pra kanker pada leher rahim atau pra kanker pada usus besar.

Banyak tindakan pencegahan yang sekarang digalakkan pemerintah antara lain pemeriksaan Papanikolaou test atau Pap smear dan Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) untuk melihat lesi pra kanker leher Rahim. Terdapat pula pemeriksaan kolonoskopi (teropong usus besar) untuk melihat adanya lesi pra kanker usus besar. 

Ada juga pemeriksaan mamografi untuk melihat apakah terdapat benjolan curiga ganas pada payudara seorang wanita. Pemeriksaan tersebut membuktikan bahwa jika masyarakat peduli dari awal, sebenarnya tanda ataupun gejala awal kanker itu sudah bisa dikenali.

Ketika Anda atau orang di sekitar Anda memiliki faktor risiko kanker yaitu: 1. Usia > 55 tahun, 2. Berat badan berlebih, 3. Merokok, 4. Memiliki kecenderungan genetik terkena kanker, maka segeralah edukasi untuk peduli kemungkinan terkena kanker. Apalagi sudah memiliki gejala antara lain gangguan haid atau perdarahan memanjang, gangguan kebiasaan buang air besar atau buang air kecil, berat badan yang turun tanpa bisa dijelaskan, terdapat benjolan di leher, ketiak atau paha atas, batuk-batuk, demam tidak ada sebab, maka deteksi dini kanker adalah suatu keharusan untuk mencegah kanker.

Kanker dapat Diobati

Kabar gembira….. Kanker leher rahim langsung hilang setelah minum ramuan ini”. “Sebarkan, tumbuhan ini langsung menyembuhkan kanker kelenjar getah bening”. “Ternyata tanaman ini adalah obat kanker prostat”. 

Pernah membaca artikel atau sharing dari judul-judul di atas? Seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi, banyak informasi yang bisa diterima oleh masyarakat. 

Hal ini tentu harus disambut positif karena membantu mempercepat akses dan meningkatkan daya paham masyarakat terhadap sesuatu yang ingin diketahuinya. Namun kadangkala derasnya informasi belum tentu dibarengi dengan keabsahan dan kebenaran suatu tulisan.

Kanker adalah suatu penyakit kelainan sel yang pertumbuhannya tidak tidak normal, namun kanker dapat diobati. Selama puluhan tahun para peneliti telah memikirkan kenapa terjadi pertumbuhan sel yang cepat dan tidak normal, sampai akhirnya ditemukan cara untuk menghentikan pertumbuhan tersebut bahkan cara membunuh sel yang tidak tidak normal. 

Antara satu kanker dengan kanker yang lain berbeda. Sebagai contoh kanker usus besar terjadinya pertumbuhan selnya berbeda dengan pertumbuhan sel kanker payudara, sehingga jenis pengobatannya berbeda.

Obat kanker (kemoterapi) bekerja selektif pada sel kanker berdasarkan golongannya misalnya merusak DNA atau RNA sel kanker sehingga menjadi mati, menghambat sintesis DNA dan RNA, menghabat pemisahan rantai DNA, mengganggu proses mikrotubul saat pembelahan sel dan sebagainya. Semua obat kanker mempunyai dosis tertentu, waktu pemberian tertentu, kombinasi tertentu dan target ke lokasi sel kanker tertentu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun