Dokter merupakan tenaga medis. Para Dokter harus mahir dalam menguasai teknik/teori dan penerapannya,apalagi ilmu kedokteran diterapkan terhadap individu-individu. Profesi Dokter bukan profesi bisnis tetapi merupakan profesi yang harus dijalankan dengan moralitas tinggi karena harus selalu siap memberikan pertolongan kepada orang yang membutuhkan tanpa syarat dan selain itu profesi kokter ini dituntut untuk selalu mengembangkan ilmunya.
Konon, seorang dosen kedokteran pernah berucap "Non scholae, sed vitae discimus."
"Kita belajar bukan untuk sekolah, tapi untuk hidup." Diartikan kulah lebih sebagai berikut: “50% ilmu yang Anda pelajari mungkin akan ditinggalkan dalam waktu 5 tahun ke depan. Masalahnya, kita tidak tahu ilmu mana yang termasuk 50% itu." Hal tersebut sebagai alasan mengapa seorang dokter harus selalu mengembangkan ilmunya.
Jangan mengeluh Dokter Indonesia
Ketika dulu sejawat dokter dinyatakan lulus sebagai mahasiswa kedokteran, sejak saat itulah Anda harus menyadari bahwa hidup Anda tidak sepenuhnya milik Anda lagi, tetapi juga dimiliki oleh masyarakat yang membutuhkan.
Saat sudah mulai menjalani program praktek, maka saat itu sudah menyadari bahwa tidur Anda siap untuk diganggu. Dan sejak mulai mengucapkan sumpah dokter, sejak saat itulah beban seorang dokter harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab.
Banyak meme ataupun tulisan sindiran yang media sosial yang berkembang, tentang keluh kesah seorang dokter zaman sekarang yang hidupnya sudah semakin susah. Membandingkan dengan kehidupan dulu yang lebih indah bagi seorang dokter. Stop berkeluh kesah seperti itu. Kita adalah seorang dokter, dan memang seorang dokter adalah profesi sosial dan memiliki jiwa sosial. Memang zaman selalu berubah dari waktu ke waktu, apa yang kita bandingkan sekarang tentu sudah berbeda dengan yang dulu. Tapi perlu diingat bahwa tugas profesi dokter tidak akan berubah dengan perkembangan zaman.
Tidak perlu merendahkan profesi dokter, karena sejak dulu dokter sudah dipandang sebagai profesi yang mulia. Tidak perlu berlebihan menghargai diri sebagai seorang dokter, karena harga diri seorang dokter akan muncul ketika kita sendiri menjadi dokter sebagai seorang yang benar-benar dokter.
Selamat Hari Dokter Nasional, sejawatku……
Â
dr. Meldy Muzada Elfa (twitter: @meldy01)
Yogyakarta, 24 Oktober 2015