Apalagi penggunaan epos Mahabharata sebagai latar belakang cerita juga menambah dimensi mitologis yang memperkaya narasi. Luar biasa.
Di lain sisi, Amba disusun dalam struktur yang tidak linier, dengan alur cerita yang sering kali melompat-lompat antara masa lalu dan masa kini.Â
Struktur tersebut mencerminkan kompleksitas ingatan dan sejarah, serta bagaimana peristiwa masa lalu terus mempengaruhi masa kini. Bisa terbayang betapa ruwetnya Laksmi ketika melakukan riset untuk novel ini.
Melalui kisah hidup Amba dan Bhisma, Laksmi Pamuntjak berhasil mengajak pembaca untuk merenungkan kembali sejarah kelam Indonesia dan dampaknya terhadap kehidupan individu.Â
Novel Amba tidak hanya menawarkan kisah yang mengharukan, tetapi juga mengajak pembaca untuk memahami dan menghargai kekuatan cinta, pengorbanan, dan ketahanan manusia dalam menghadapi tragedi dan perubahan zaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H