Kudengar Bogor menangis
Aku bilang itu hanya fiksi belaka
Nyatanya bogorku memang menangis
Menangis karena tingkah penduduknya
Pantas saja bogor disebut kota hujan
Padahal bukan karena hujan ia menangis
Bagaimana kotaku tak menangis...!
Lihat saja kelakuan pribumi
Miras merajalela
Copet, maling dan penculik, tak lagi aneh
Pantas saja bogor menangis
Bebannya sangat berat
Padahal dia bukan ibukota, ucapku
Keindahan alam yang kau miliki
Membuat hati sejuk memandangmu
Kudengar Bogor menangis
Nyatanya, Engkau rumah singgah bagi diriku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H