Perubahan huruf j/dj/ nj/ ch/tj/sj/ pada ejaan republik menjadi, y/j/hy/kh/c/sy/.
Huruf abjad: A,B,C,D, E,F,G,H,I,J,K,L,M,N,O,P,Q,R,S,T,U,V,W,X,Y,Z.Â
Huruf vokal: a, i, u, e dan o.
Huruf konsonan: a,b,c,d,f,g,h,j,k,l,m,n,p,q,r,s,t,v,w,x,y,z.
Huruf diftong, dalam bahasa Indonesia terdapat diftong yang dilambangkan dengan A, Au,Oi.Â
pemakaian tanda baca terdiri dari: (-), (.), (,), (;), (:), ("), ('), (), (/), (\), (!), (?).Â
selain itu ejaan juga memiliki gaya bahasa yaitu penggunaan kata kiasan dan perbandingan yang sangat rapat untuk mengungkapkan perasaan atau pikiran dengan maksud tertentu, gaya bahasa juga berfungsi untuk menimbulkan keindahan dalam karya sastra atau dalam berbicara, maka gaya bicara tersebut juga bermajas.
Tidak salah kalau sekarang ini dikatakan bahwa sangat mudah untuk menemukan berbagai kesalahan penerapan kaidah ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan (EYD), padahal EYD sudah diberlakukan sejak lebih dari empat puluh tahun yang lalu. 40 tahun lebih merupakan waktu yang sudah sangat lama bagi berlakunya sebuah keputusan, yaitu keputusan presiden nomor 57 tahun 1972 tentang Ejaan bahasa Indonesia.
berbagai pertanyaan dan problem pun muncul bermacam-macam, salah satunya mengapa.? kaidah yang sudah lama diberlakukan, tetapi masih begitu banyak ditemukan kesalahan penerapan kaidah ejaan dimasyarakat. Dan penyebab utamanya sangat mudah ditemukan, seperti kurangnya kesadaran masyarakat pemakai bahasa tersebut terhadap kaidah yang sempurna. Oleh karena itu kita sebagai generasi penerus bangsa harus memberikan solusi dan kontribusi agar ejaan bahasa Indonesia dapat lebih dikenal masyarakat dan lebih tepat penggunaannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H