Mohon tunggu...
MELDAWATI SIHOMBING
MELDAWATI SIHOMBING Mohon Tunggu... Guru - GURU, GURU BIDANG STUDI, S1, SMAN 1 PANGKALAN KURAS

Saya meldawati sihombing, saya sangat suka membaca ataupun menulis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

PTK Bahasa Indonesia PPG

17 Januari 2024   17:45 Diperbarui: 17 Januari 2024   17:54 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aksara adalah suatu simbol visual yang tertera pada kertas maupun media lainnya untuk mengungkapkan unsur-unsur ekspresif dalam suatu bahasa. Istilahnya lainnya adalah sistem tulisan (http://id.m.Wikipidia.org. wiki) aksara

Menurut KBBI aksara adalah sistem tanda grafis yang digunakan manusia untuk berkomunikasi dan sedikit banyaknya mewakili ujaran. Kata beraksara berarti memiliki aksara atau mampu membaca dan  menulis. Di samping itu, terdapat juga kata keberaksaraan yang berarti kemampuan membaca dan menulis. Selain itu, terdapat juga kata aksarawan yaitu orang yang mampu membaca dan menulis.

Istilah berkaki berasal dari kata kaki. Menurut KBBI kaki adalah anggota badan yang menopang tubuh dan dipakai untuk berjalan. Jadi berkaki berarti memiliki kaki. Dengan demikian 'Aksara Berkaki' dapat diartikan sebagai kemampuan membaca dan menulis peserta didik dengan mengandalkan atau menopang pada kakinya sendiri.

Namun istilah 'Aksara Berkaki' ini penulis terjemahkan dalam kajian Pragmatik. Yaitu suatu cabang ilmu yang mempelajari tentang makna berdasarkan konteks dan situasi penuturnya. 'Aksara Berkaki' berdasarkan makna pragmatik dapat diartikan sebagai kemampuan membaca dan menulis peserta didik di sekolah yang tidak terbatas oleh tempat dan waktu.

Hal ini bermakna kegiatan membaca dan menulis peserta didik tidak hanya di dalam ruangan atau pada satu tempat saja. Peserta didik dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Kapan pun dan di mana pun. Hal ini sengaja digagas dalam bentuk 'Aksara Berkaki'.  Budaya literasi 'Aksara Berkaki' ini dapat dilakukan dengan cara membawa satu buah buku atau satu buah bacaan setiap mereka pergi dalam ruang lingkup sekolah.

Artinya kebiasaan bermain HP atau yang sejenisnya ketika duduk-duduk santai di taman sekolah, atau ketika sedang bercerita dalam kelompok yang tidak bermanfaat( gosip) dapat digantikan dengan budaya literasi 'Aksara Berkaki'. Dengan demikian, budaya literasi tidak hanya dilakukan di dalam kelas saja. Tetapi dapat dilakukan kapan pun dan di mana saja.

C. Hasil Akhir yang Hendak Dicapai

 Pertama, terciptanya budaya literasi melalui aksara berkaki di kelas X IPA 3 SMA Negeri 1 Pangkalankuras. Kedua, dapat memberikan inspirasi dan motivasi bagi seluruh peserta didik tentang pentingnya  literasi di sekolah demi menyongsong keterampilan abad 21. Ketiga, Budaya literasi melalui ' Aksara Berkaki' ini diharapkan dapat  menumbuhkan kebudayaan membaca dan menulis bagi peserta didik, lebih dari itu, diharapkan bacaan yang dibaca atau tulisan yang dibuat oleh peserta didik tersebut mengandung nilai-nilai moral karakter bangsa. Karakter yang diharapkan adalah sesuai dengan ( Depdiknas,2010) yaitu : karakter religius, jujur, dispilin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, dan tanggung jawab.

 Dengan demikian 'Aksara Berkaki' diharapkan, tujuan dan harapan pendidikan di Indonesia dapat tercapai. Khususnya membekali peserta didik menyongsong keterampilan abad 21.

1. PELAKSANAAN

A. Proses Pelaksanaan Literasi Aksara Berkaki

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun