6. Melaksanakan pemberdayaan masyarakat dan ikut berperan aktif melestarikan lingkungan, khususnya di sekitar kegiatan operasi ANTAM
Evaluasi dan Pengawasan GCG
Dewan Komisaris:Â Dewan komisaris bertanggung jawab untuk mengawasi kinerja dan kebijakan yang diambil oleh direksi.
Komite-Komite di Bawah Dewan Komisaris: ANTAM memiliki beberapa komite di bawah dewan komisaris, seperti Komite Audit, Komite Risiko, dan Komite Nominasi dan Remunerasi, yang membantu dalam pengawasan dan pelaksanaan GCG.
Audit Internal dan Eksternal: ANTAM secara berkala melakukan audit internal untuk mengevaluasi kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur, serta melibatkan auditor eksternal untuk memastikan integritas laporan keuangan.
Guna mengetahui tingkat penerapan GCG di Perusahaan, ANTAM melakukan penilaian penerapan GCG secara konsisten setiap tahunnya sejak tahun 2004.
Penilaian dilakukan oleh Pihak Independen dengan menggunakan parameter SK-16/MBU/2012 dari Kementerian BUMN, ASX Corporete Governance Principles & Recommendations, ASEAN CG Scorecard serta Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka dari Otoritas Jasa Keuangan. Selain itu ANTAM secara aktif ikut serta dalam penilaian Corporate Governance Perception Index (CGPI) dari Indonesia Institute of Corporate Governance (IICG) dan memperoleh predikat Most Trusted Company. Hasil penilaian penerapan GCG di ANTAM ini juga dilaporkan dalam RUPS.
Tantangan yang Dihadapi ANTAM dalam Penerapan Good Corporate Governance (GCG)
PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM) adalah perusahaan tambang terkemuka di Indonesia yang terus berupaya menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) dalam setiap aspek operasionalnya. Meskipun ANTAM telah melakukan berbagai langkah untuk mengadopsi GCG, perusahaan tetap menghadapi sejumlah tantangan yang memerlukan perhatian dan solusi strategis. Berikut adalah beberapa tantangan utama yang dihadapi ANTAM dalam penerapan GCG:
- Kompleksitas Regulasi
Beragam Peraturan, ANTAM harus mematuhi berbagai peraturan dan perundang-undangan yang berlaku baik di tingkat nasional maupun internasional. Kompleksitas dan perubahan regulasi yang terus-menerus dapat menjadi tantangan dalam memastikan kepatuhan secara konsisten.
Keselarasan Kebijakan Internal dan Eksternal, menyesuaikan kebijakan internal perusahaan dengan standar dan regulasi yang terus berkembang memerlukan upaya yang signifikan, termasuk revisi kebijakan dan prosedur operasional.
- Tata Kelola dan Kepatuhan
Pengawasan dan Pengendalian Internal, menjaga efektivitas sistem pengendalian internal untuk mencegah penyimpangan dan kecurangan memerlukan sumber daya yang cukup dan pelatihan yang berkelanjutan bagi karyawan.
Kepatuhan Hukum, memastikan seluruh aktivitas perusahaan sesuai dengan peraturan yang berlaku, terutama dalam industri pertambangan yang sangat diatur, merupakan tantangan tersendiri.
- Konflik Kepentingan
Independensi Dewan dan Manajemen, memastikan independensi anggota dewan komisaris dan direksi dalam pengambilan keputusan untuk menghindari konflik kepentingan merupakan tantangan yang signifikan.
Kode Etik dan Kepatuhan, menegakkan kode etik dan memastikan kepatuhan oleh seluruh karyawan memerlukan pengawasan yang ketat dan penegakan disiplin yang konsisten.
- Budaya Organisasi
Membangun Budaya GCG, membangun dan memelihara budaya organisasi yang berorientasi pada prinsip-prinsip GCG memerlukan waktu, komitmen, dan keterlibatan seluruh lapisan organisasi. Dan perubahan perilaku, mengubah perilaku karyawan dan manajemen agar selaras dengan nilai-nilai GCG memerlukan pelatihan dan program pengembangan yang berkelanjutan.
- Tantangan Eksternal
Fluktuasi Ekonomi dan Pasar, fluktuasi harga komoditas dan kondisi ekonomi global dapat mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan dan menantang penerapan GCG yang konsisten.
Tekanan dari Pemangku Kepentingan, menghadapi tekanan dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, masyarakat, dan organisasi non-pemerintah, memerlukan kebijakan dan strategi yang adaptif dan responsif.
Strategi Mengatasi Tantangan
Untuk mengatasi tantangan-tantangan ini, ANTAM dapat menerapkan berbagai strategi seperti:
- Peningkatan Sistem Pengendalian Internal: Memperkuat sistem pengendalian internal dan audit internal untuk memastikan kepatuhan dan mendeteksi potensi penyimpangan sejak dini.
- Pelatihan dan Pengembangan: Melakukan pelatihan berkelanjutan bagi karyawan dan manajemen tentang prinsip-prinsip GCG dan etika bisnis.
- Penggunaan Teknologi: Menggunakan teknologi informasi untuk meningkatkan transparansi, efisiensi, dan akurasi dalam pelaporan dan pengelolaan informasi.
- Kolaborasi dengan Pemangku Kepentingan: Membangun kemitraan yang kuat dengan pemangku kepentingan untuk menciptakan lingkungan bisnis yang mendukung penerapan GCG.