Insomnia
Dalam sebuah penelitian kecil di Swiss dengan 33 orang, para peneliti menemukan indikator tidur nyenyak yang diukur dengan EEG menurun 30% di sekitar bulan purnama. Waktu untuk tertidur meningkat 5 menit, dan total durasi tidur berkurang 20 menit.
Sebuah studi kemudian gagal mereproduksi hasil studi Swiss. Tetapi kemudian sebuah penelitian terhadap 319 pasien klinik menemukan bahwa mereka menderita kurang tidur selama bulan purnama.
Data lain diperoleh dari sebuah studi yang dilakukan pada tanggal 27 Januari 2021 di Science Advances yang menemukan bahwa orang tertidur lebih lambat dan tidur lebih sedikit dalam tiga hingga lima hari menjelang bulan purnama. Efeknya bahkan lebih terasa di daerah di mana orang memiliki lebih sedikit akses ke cahaya buatan.
Untuk sampai pada kesimpulan mereka, para peneliti mempelajari orang-orang di tiga komunitas di Argentina: Satu di pinggiran kota, pemukiman pedesaan kecil dengan akses listrik terbatas, dan sekelompok orang di daerah terpencil yang tidak memiliki akses ke lampu listrik.
Peneliti juga menganalisis tidur dari 464 mahasiswa Universitas Washington yang mengambil bagian dalam studi tidur. Semua peserta memakai perangkat pelacak tidur setidaknya selama satu minggu dan dalam beberapa kasus hingga dua bulan.
Para peneliti membandingkan pola tidur mereka dengan fase bulan. Individu membutuhkan waktu 30 hingga 80 menit lebih lama untuk tertidur selama menjelang bulan purnama, dan orang-orang kehilangan 20 menit hingga 90 menit total tidur pada malam-malam itu.
Para peneliti mengatakan mungkin saja bulan purnama membuat orang lebih aktif di malam hari, itulah sebabnya perbedaan tidur lebih menonjol di masyarakat dengan akses listrik yang lebih sedikit. Cahaya buatan, mungkin menghasilkan efek serupa, kata mereka.
Nah, setelah mengetahui informasi dari para peneliti dunia diatas, apakah kamu tetap mempercayai bahwa efek bulan purnama itu nyata adanya? Apapun yang kamu yakini goodluck for your day, Kompasianer!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H