5) namun memiliki kekurangan dalam hal keterampilan sosial, dan 6) cenderung menyukai pekerjaan yang bersifat individu. Sedangkan menurut Gentiana (2020), karakter Generasi Z digambarkan sebagai generasi asli digital, memiliki multiple identity, yakni disamping menghabiskan waktu secara online tetap berkegiatan secara offline, merupakan generasi yang penuh kekhawatiran karena terpapar banyak ujaran kebencian, serta merupakan generasi yang mampu berkolaborasi dan kreatif. Berdasarkan karakter-karakter yang telah diidentifikasi tersebut, secara garis besar Generasi Z merupakan generasi yang inovatif. Dengan demikian, menuntut adanya ruang dan kebebasan untuk mengekspresikan jiwa kreativitasnya.
Dengan karakter demikian, Generasi Z memiliki ekspektasi tersendiri terhadap pekerjaan yang diharapkan. Menurut Rachmawati (2019) mereka mengharapkan iklim kerja yang fleksibel. Mereka juga berharap memperoleh dukungan cukup melalui fasilitas dari organisasi untuk mencapai keseimbangan kehidupan dan pekerjaan (Bohdziewicz, 2016). Meskipun mengharapkan fleksibilitas dalam pekerjaan, namun Generasi Z ini juga mengharapakan adanya jaminan kestabilan dalam pekerjaannya.
Jika melihat pada animo Generasi Z dalam rekruitmen ASN 2023 dimana animo PNS tetap lebih tinggi daripada animo PPPK maka karakter tersebut menjadi masuk akal. Dari 28.834 formasi CPNS yang ditawarkan pada 14 Kementerian dan Lembaga jumlah pendaftar yang tercatat berhasil melakukan submit sebanyak 945.404 orang. Sedangkan untuk PPPK dari sebanyak 49.827 formasi yang ditawarkan, jumlah pendaftar yang berhasil melakukan submit hingga batas akhir pendaftaran berjumlah 340.340 orang.
Artinya, minat terhadap CPNS masih lebih tinggi jika dibandingkan dengan PPPK. Faktor penyebab lebih tingginya minat terhadap formasi CPNS yang dapat diidentifikasi yaitu meskipun secara fleksibilitas masa kerja dan skema kompensasi PPPK yang lebih baik dan setara dengan PNS, namun dari segi jaminan kestabilan pekerjaan PNS lebih menggiurkan bagi Generasi Z. Hal ini sesuai dengan salah satu identifikasi karakter Generasi Z yang dijelaskan oleh Gentiana (2020) sebagai generasi yang penuh kekhawatiran. Kekhawaitran akan masa depan pekerjaannya tersebut kemudian direfleksikan dalam harapan pekerjaan yang dikehendaki oleh Generasi Z yakni memberikan jaminan kestabilian pekerjaan. Faktor desain kompensasi yang diberikan bagi PPPK belum terlalu menarik bagi Generasi Z jika dibandingkan dengan faktor jaminan kestabilan pekerjaan pada PNS.
Kesimpulan
Desain kompensasi yang dirancang sama seperti PNS ternyata belum mampu menarik minat Generasi Z untuk mendaftar sebagai PPPK lebih banyak daripada menjadi PNS. Faktor penyebabnya bukan semata-mata persoalan besaran penghasilan, melainkan faktor job security yang diharapkan oleh Generasi Z dianggap lebih baik pada PNS. Dengan demikian meskipun desain kompensasi PPPK telah memberikan tingkat kesejahteraan dan keadilan yang sama seperti PNS namun belum menjadi prioritas yang dicari oleh Generasi Z. Meskipun demikian, penelitian ini didasarkan pada studi literatur dan analisis terhadap data pendaftar yang menjadi dasar justifikasi animo pendaftar Generasi Z, sehingga perlu untuk melakukan penelitian secara langsung terhadadap Generasi Z melalui instrumen survei untuk dapat menggambarkan preferensi mereka terhadap PPPK secara tepat.
Daftar Referensi
Â
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil